JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia anjlok sekitar 3 persen pada akhir perdagangan Rabu waktu Amerika Serikat (Kamis pagi), karena investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi, sehingga mengurangi permintaan bahan bakar.
Mengutip CNBC, Kamis (23/6/2022), harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,91 dollar AS atau 2,5 persen menjadi ke level 111,74 dollar AS per barrel. Patokan minyak global ini sempat mencapai 107,03 dollar AS pada sesi perdagangan kemarin, yang sekaligus menjadi level terendah sejak 19 Mei.
Baca juga: Jerome Powell Bertekad Turunkan Inflasi, AS Kemungkinan Alami Resesi
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 3,33 dollar AS atau 3,3 persen ke 106,19 dollar AS per barrel. WTI mencapai terendah pada sesi perdagangan kemarin di 101,53 dollar AS, yang sekaligus menjadi level terendah sejak 11 Mei 2022.
Pada Rabu kemarin, investor menilai kenaikan suku bunga yang bertujuan untuk menekan lonjakan inflasi dapat berdampak menghambat pemulihan ekonomi.
Namun harga minyak mentah dunia berhasil memangkas kerugian yang dalam, usai Ketua Fed Jerome Powell menjanjikan 'fokus menyeluruh' untuk menurunkan inflasi, dan menegaskan bahwa kenaikan suku bunga akan sesuai dengan kecepatan tergantung pada prospek ekonomi.
Baca juga: Jerome Powell Bertekad Turunkan Inflasi, AS Kemungkinan Alami Resesi
"Powell tampaknya mengubah suasana pasar dengan tampak yakin tentang ekonomi AS. Kata-katanya telah menenangkan pasar dan menurunkan harga untuk jangka pendek," kata Analis Price Futures, Phil Flynn.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden meminta Kongres untuk meloloskan penangguhan pajak bensin federal selama 3 bulan untuk membantu memerangi tingginya harga bensin di SPBU, dan memberikan bantuan sementara bagi keluarga AS pada musim panas ini, yang merupakan musim puncak bagi aktivitas berkendara di negara itu.
Di sisi lain, Gedung Putih meminta kepala eksekutif 7 perusahaan minyak untuk melakukan pertemuan pada Kamis, guna membahas cara-cara untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi harga bensin yang mencapai sekitar 5 dollar AS per galon (1 galon sekitar 3,7 liter).
Biden memang secara terbuka mengkritik perusahaan minyak terbesar karena menyimpan keuntungan besar, meski demikian dia jarang berbicara langsung dengan kepala perusahaan energi atau perwakilan mereka, menurut catatan Gedung Putih dan sumber di industri tersebut.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicWh0dHBzOi8vbW9uZXkua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjIvMDYvMjMvMDkwOTAwMzI2L2FzLWRpa2hhd2F0aXJrYW4tYWxhbWktcmVzZXNpLWhhcmdhLW1pbnlhay1tZW50YWgtZHVuaWEtamF0dWgt0gF0aHR0cHM6Ly9hbXAua29tcGFzLmNvbS9tb25leS9yZWFkLzIwMjIvMDYvMjMvMDkwOTAwMzI2L2FzLWRpa2hhd2F0aXJrYW4tYWxhbWktcmVzZXNpLWhhcmdhLW1pbnlhay1tZW50YWgtZHVuaWEtamF0dWg?oc=5
2022-06-23 02:09:00Z
1478156093
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Dikhawatirkan Alami Resesi, Harga Minyak Mentah Dunia Jatuh - Kompas.com - Kompas.com"
Post a Comment