Search

Ketika IHSG Anjlok, Investor Asing Justru Melakukan Ini - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (17/6/2022) lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal terutama kebijakan bank sentral AS (The Fed).

Pada 10.14 WIB, IHSG ambruk 1,8% ke 6.922, jauh meninggalkan posisi pembukaan di 6.987,75. Namun saat pembukaan pun IHSG sudah jatuh nyaris 1%.

Saham-saham bank kakap menjadi yang paling banyak dilepas oleh asing pada perdagangan pagi ini.


Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham dengan net sell asing terbesar mencapai Rp 60,2 miliar. Harga saham BBCA drop nyaris 2% ke Rp 7.450/unit.

Kemudian saham dengan net sell asing terbesar kedua adalah saham bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan catatan jual bersih asing senilai Rp 58 miliar.

Harga saham BBRI ambles lebih dari 1% dan terakhir harganya berada di Rp 4.370/unit.

Saham bank KBMI IV lain yang juga dijual oleh asing adalah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan net sell Rp 18 miliar.

Harga saham BMRI mengalami koreksi yang lebih tajam dari BBCA dan BBRI karena drop lebih dari 2% ke Rp 8.175/unit.

Sementara saham-saham bank dengan aset terbesar di Indonesia dilepas oleh asing, saat IHSG ambles lebih dari 1,5% asing justru memborong saham emiten telekomunikasi, bank digital dan teknologi.

Saham PT Indosat Tbk (ISAT) diborong asing senilai Rp 9,7 miliar. Kemudian ada juga saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) yang dibeli asing Rp 8,4 miliar.

Selanjutnya ada saham emiten teknologi yaitu PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang dibeli asing senilai Rp 5,4 miliar.

Namun sayangnya meski diborong asing, harga ketiga saham tersebut tetap saja ambles. Harga saham ISAT rontok menyentuh auto reject bawah (ARB) dengan koreksi 6,91%

Saham ADRO yang beberapa hari ke belakang mengalami ARB berturut-turut masih mengalami penurunan hari ini. Bahkan, penurunan hingga pukul 10.52 telah mencapai 140 poin ke level Rp 2.910 per saham. Akan tetapi, net buy saham ADRO mencapai Rp 31,8 miliar.

Saham BBYB meski turun 10 poin ke level Rp 1.085 per saham juga masih mencatat net buy Rp 8,6 miliar. Beberapa saham lain meski turun juga mencatat net buy, seperti saham BUKA yang net buy Rp 5,5 miliar.

Semalam Wall Street juga mengalami penurunan yang tajam. Indeks Dow Jones ambles 2,42%. Indeks S&P 500 turun lebih dalam dengan koreksi 3,25%.

Namun yang paling tragis tetap indeks saham acuan teknologi AS yakni Nasdaq Composite yang ambruk sampai 4,08%.

Sentimen inflasi tinggi dan pengetatan moneter agresif yang dapat memicu resesi maish dominan di kalangan pelaku pasar.

The Fed memang menaikkan suku bunga acuan 75 bps di bulan Juni 2022 sesuai dengan perkiraan pasar. Namun inflasi yang tinggi masih menjadi hantu untuk perekonomian dan pasar keuangan.

Pernyataan bos The Fed Jerome Powell terkait ekonomi AS yang masih solid pun mendapat banyak kritik pedas dari analis dan pelaku pasar.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Pagi yang Cerah! IHSG Dibuka Hijau, Bertahan di Atas 7.000


(trp)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDYxNzEwNDEwMC0xNy0zNDc5NDAva2V0aWthLWloc2ctYW5qbG9rLWludmVzdG9yLWFzaW5nLWp1c3RydS1tZWxha3VrYW4taW5p0gEA?oc=5

2022-06-17 03:55:01Z
1471027999

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ketika IHSG Anjlok, Investor Asing Justru Melakukan Ini - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.