Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) cenderung melemah sejak suspensi atau gembok saham dibuka. Bahkan, saham Garuda sempat menyentuh di bawah Rp 100 per saham.
Manajemen Garuda Indonesia pun buka suara terkait hal tersebut. Penjelasan Garuda ini disampaikan guna merespons permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (19/1/2023), manajemen Garuda menjelaskan, berdasarkan Perjanjian Perdamaian sebagaimana diatur dalam Putusan Homologasi Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 27 Juni 2022 telah memiliki kekuatan hukum tetap sesuai Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 1454 K/Pdt.Sus-pailit 2022 tanggal 26 September 2022 (Perjanjian Perdamaian), salah satu transaksi penambahan modal perseroan berasal dari konversi utang kreditur yang telah direalisasikan pada tanggal 28 Desember 2022 dengan persentase kepemilikan saham kreditur sebesar 22,63%.
"Adapun konversi saham tersebut tidak memiliki ketentuan lock-up period sehingga saham tersebut dapat dijual sewaktu-waktu. Oleh karenanya, saham yang dimiliki kreditur dimungkinkan untuk dilepas bilamana kreditur tidak berencana untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya di perseroan guna memperoleh manfaat yang lebih likuid," bunyi penjelasan Garuda.
Hal itu sebagai jawaban Garuda Indonesia atas pertanyaan Bursa apakah perusahaan mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
Dalam penjelasannya, Garuda juga menyatakan akan terus melakukan penguatan terhadap fundamental melalui tambahan armada berbadan kecil (narrow body) untuk mendukung operasional perusahaan dalam melayani penumpang. Dengan demikian, perseroan diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pariwisata Indonesia.
"Selain itu, Garuda Indonesia Group juga akan terus mengoptimalkan ketersediaan layanan penerbangan dengan armada yang memadai melalui optimalisasi restorasi armada. Perseroan juga tengah bersiap untuk dapat melayani penerbangan haji di tahun 2023," ungkap Garuda.
Dikutip dari RTI, saham Garuda bertengger di level Rp 103 per pada sesi pertama perdagangan saham hari ini. Saham Garuda menguat Rp 3 atau 3%.
Saham Garuda Indonesia bergerak di dua zona sejauh ini. Saham tersebut bergerak di antara level Rp 98 hingga Rp 105 per saham.
Lihat juga video 'Garuda Indonesia Ajukan Prosedur Pailit ke Pengadilan AS':
(acd/das)https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiamh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vYnVyc2EtZGFuLXZhbGFzL2QtNjUyMzg4OC9zYWhhbW55YS1tZWxvcm90LXRlcnVzLWluaS1wZW5qZWxhc2FuLWdhcnVkYS1pbmRvbmVzaWHSAW5odHRwczovL2ZpbmFuY2UuZGV0aWsuY29tL2J1cnNhLWRhbi12YWxhcy9kLTY1MjM4ODgvc2FoYW1ueWEtbWVsb3JvdC10ZXJ1cy1pbmktcGVuamVsYXNhbi1nYXJ1ZGEtaW5kb25lc2lhL2FtcA?oc=5
2023-01-19 06:50:35Z
1744144431
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sahamnya Melorot Terus, Ini Penjelasan Garuda Indonesia - detikFinance"
Post a Comment