Search

Dapat Amunisi dari China, IHSG Siap Ngamuk di Sesi II - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Selasa (14/4/2020) menguat 0,45% ke level 4.644,67 ditopang sentimen penguatan bursa-bursa Asia karena data neraca perdagangan China untuk Maret ternyata lebih baik dari perkiraan para analis.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 2,9 triliun dengan jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 254,29 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Saham-saham yang menjadi pendorong penguatan IHSG di antaranya saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) (17,07%), PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) (16,07%), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) (12,74%), sedangkan PT Soechi Lines Tbk (SOCI) (11,61%) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (10,39%).

Penguatan IHSG merespon positif laporan data neraca perdagangan China untuk bulan Maret yang lebih baik dari perkiraan serta mengikuti kinerja bursa saham Asia lainnya.

Berdasarkan data neraca dagang China, nilai ekspor turun 6,6% dan impor turun 0,9% pada bulan Maret secara tahunan (year on year/YoY). Menurut angka pabean atau Bea Cukai China, angka ini turun jauh di bawah 10% atau lebih rendah dari yang diperkirakan oleh survei ekonom Bloomberg.


Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG masih melanjutkan penguatan merespons data China tersebut.


Secara teknikal, IHSG mencoba menyentuh area 23,6% Fibonacci Retracement yang mengindikasikan ada kenaikan.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Foto: Revinitif

 

Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Moving Average periode 5 (MA-5) yang artinya pergerakan berdasarkan 5 bar atau batang sebelumnya secara nilai rata-rata harga penutupan per bar masih menunjukkan stabil masih bergerak di area pivot karena batang atau candle yang berada pas di garis MA-5.

Saat ini mencoba menembus area 23,6% Fibonacci di 4.722,97, sedangkan untuk merubah tren menjadi bearish perlu melewati area 38,2% Fibonacci di 4.568,05.

Sementara indikator Stochastic melalui metode penentuan area titik jenuh jual (oversold) di 80% dan area titik jenuh beli (overbought) di 20% dengan garis MA yang mencoba bergerak ke atas area 80% memberi sinyal naik lebih lanjut.

Secara keseluruhan, dari fundamental data neraca perdagangan China yang lebih baik dari perkiraan dikombinasikan dengan teknikal yang juga masih menunjukkan tren bullish, maka IHSG mencoba menembus area 23,6% Fibonacci. Dengan demikian, pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk naik terbatas.

Perlu melewati (break) salah satu level Fibonacci Retracement, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 

(har/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDQxNDEzMDA1Mi0xNy0xNTE3NzgvZGFwYXQtYW11bmlzaS1kYXJpLWNoaW5hLWloc2ctc2lhcC1uZ2FtdWstZGktc2VzaS1padIBAA?oc=5

2020-04-14 06:14:22Z
52782131921930

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dapat Amunisi dari China, IHSG Siap Ngamuk di Sesi II - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.