Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah libur panjang dalam rangka perayaan Idul Fitri 1442H, Indeks Harga Saham (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (17/5/2021). Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ambruk hingga 1,76% ke level 5.833,86.
Data perdagangan mencatat sebanyak 113 saham menguat, 414 melemah dan 117 lainnya stagnan. Nilai transaksi hari ini kembali meningkat menjadi Rp 12 triliun dan investor asing masih melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 35 miliar.
Pada hari ini, asing kembali mengoleksi beberapa saham bank dengan kapitalisasi terbesar (big cap),yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada perdagangan Senin (17/5/2021) adalah:
Asing juga tercatat menjual beberapa saham, di mana saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang paling banyak dilepas oleh asing pada hari ini, setelah saham PGAS terdepak dari indeks MSCI Global Standard Indonesia pada Selasa (11/5/2021) lalu.
Berikut saham-saham yang dilepas oleh asing pada hari ini.
Koreksi IHSG pada perdagangan hari ini memang sudah diprediksi mengingat ketika bursa saham global ambruk pekan lalu, IHSG sedang tutup karena merayakan libur Idul Fitri.
Apalagi jika semakin banyak yang menganut paham inflasi bakal naik tinggi ke depan dan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed siap ambil ancang-ancang untuk hawkish maka dana asing yang singgah di pasar-pasar emerging market seperti Indonesia bisa ditarik berjamaah.
Aksi jual aset finansial yang masif hanya akan membuat pasar tertekan. Inilah yang dikhawatirkan terjadi seperti hampir tujuh tahun silam saat fenomena Taper Tantrum terjadi. Tingginya inflasi terutama di AS menjadi risiko bagi pasar negara berkembang.
Risiko lain yang patut dikalkulasi oleh investor adalah perkembangan kasus corona (Covid-19) di dalam negeri. Memang secara angka kasus melandai. Namun masuknya berbagai varian mutan dan adanya fenomena mudik meski dilarang jelas patut untuk diwaspadai.
Minggu ini ada gelombang arus balik. Banyak yang khawatir jika masyarakat yang nekad mudik hanya akan menjadi superspreader. Jika berkaca pada India, keteledoran harus dibayar dengan mahal.
Terlalu dini melonggarkan pengetatan berakibat fatal. Serangan kedua wabah Covid-19 empat kali lebih mengerikan dibandingkan dengan gelombang pertama. Arus mudik dan arus balik ini menjadi momok bagi perekonomian maupun pasar.
Bayangkan saja lebih dari 1,5 juta orang tercatat mudik. Dari random sampling kepolisian, sebanyak 60% pemudik teridentifikasi Covid-19. Bagi pelaku pasar kenaikan kasus infeksi Covid-19 menunjukkan adanya risiko.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDUxNzE1NDMzNy0xNy0yNDYwMzcvbGVkYWthbi1jb3ZpZC1iaWtpbi1paHNnLWRyb3AtYXNpbmctYm9yb25nLWJjYS1sZXBhcy1wZ27SAQA?oc=5
2021-05-17 09:35:00Z
52782767171741
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Market Ledakan Covid Bikin IHSG Drop, Asing Borong BCA & Lepas PGN 17 May 2021 16 - CNBC Indonesia"
Post a Comment