Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan apresiasi 0,45% ke level 5.841,82 pada perdagangan Kamis (27/5/21) menyusul optimisme akan pulihnya perekonomian Indonesia di kuartal kedua tahun ini.
Sejatinya IHSG sempat diperdagangkan dengan kenaikan 1% bahkan sempat menyentuh level 5.900, akan tetapi pada sesi pra penutupan, saham-saham perbankan raksasa jatuh ke zona merah dan menekan IHSG.
Data BEI mencatat, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang tadinya terbang tinggi tiba-tiba terkoreksi masing-masing 1,34% dan 2,71%.
Nilai transaksi hari ini tergolong ramai sebesar Rp 22,9 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 290 miliar di pasar reguler. Tercatat 294 saham terapresiasi, 209 terkoreksi, sisanya 138 stagnan.
Asing melakukan pembelian di saham BBCA sebesar Rp 140 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 152 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dilego Rp 179 miliar dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang dijual Rp 392 miliar.
Dari sisi data ekonomi, Menteri Keuangan Sri Mulyani cukup optimis dengan prospek pertumbuhan ekonomi RI. Bahkan sebelumnya mengatakan pada Q2 2021, ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 8%.
Dia mengatakan, sinyal pemulihan ekonomi ditunjukkan dengan kembalinya tingkat kepercayaan masyarakat ke level optimis pada angka 101,5. Angka ini jauh melampaui periode awal pandemi sejalan dengan tren mobilitas masyarakat yang mengalami peningkatan secara konsisten sejak bulan April.
Meskipun demikian, ketakutan di pasar modal lokal yang utama dan terutama tentu saja masih ditimbulkan oleh virus Covid-19 dimana ditakutkan dalam minggu-minggu kedepan akan terjadi ledakan kasus corona akibat arus balik mudik Idul Fitri pekan lalu.
Kasus Covid-19 di Indonesia sendiri masih fluktuatif dimana tercatat ada penambahan 5.034 kasus pada Rabu (26/5). Naik dibandingkan dengan pertengahan Mei dimana saat itu tambahan kasus corona per hari sempat turun ke level 2000-3000an kasus per hari.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, Rabu (26/5/2021) hingga pukul 12.00 WIB, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia mencapai 1,79 juta semakin mendekati angka 1,8 juta dan selanjutnya sepertinya tidak akan lama hingga kasus Covid-19 Indonesia tembus angka 2 juta apalagi apabila ketakutan akan ledakan nCov-19 pasca Idul Fitri benar terbukti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDUyNzE1MjczMy0xNy0yNDg3ODAvZGlndXl1ci1qZWxhbmctcGVudXR1cGFuLWloc2ctdG9wLXRyYW5zYWtzaS10ZW1idXMtcnAtMjMtdNIBAA?oc=5
2021-05-27 08:37:55Z
52782783630471
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Market Diguyur Jelang Penutupan, IHSG Top! Transaksi Tembus Rp 23 T 27 May 2021 15:37 - CNBC Indonesia"
Post a Comment