JAKARTA, KOMPAS.com - Wall Street ambles pada penutupan perdagangan kali ini. Indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq mengalami penurunan persentase satu hari terbesar sejak pertengahan Mei. Sedangkan bagi indeks Dow Jones, sesi ini menjadi hari terburuk dalam hampir sembilan bulan.
Senin (19/7/2021) atau Selasa pagi (20/7/2021) waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 725,81 poin atau 2,09 persen menjadi 33.962,04, indeks S&P 500 ambles 68,67 poin atau 1,59 persen menjadi 4.258,49 dan indeks Nasdaq Composite turun 152,25 poin atau 1,06 persen menjadi 14.274,98.
Semua sektor utama di S&P 500 ditutup di wilayah negatif. Di mana, saham sektor energi yang terbebani oleh jatuhnya harga minyak mentah, turun 3,6 persen, hari terburuk sejak Maret.
Baca juga: Perusahaan Voucher Diskon Digital ini Bakal Melantai di Bursa Saham
Sementara itu, saham sektor perjalanan dan hiburan jatuh, dengan indeks S&P 1500 Airline koreksi 3,8 persen dan indeks S&P 1500 Hotel and Restaurant tertekan 2,7 persen.
Indeks Volatilitas CBOE, ukuran kecemasan investor, naik 4,1 poin menjadi 22,50, level penutupan tertinggi dalam dua bulan.
Tekanan pada bursa saham Amerika Serikat (AS) datang karena kekhawatiran terkait lonjakan infeksi varian Delta yang akhirnya memicu aksi jual luas di awal pekan ini. Investor pun berfikir akan ada penutupan baru yang membuat pemulihan ekonomi yang berlarut-larut.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sentimen risk-off juga membuat imbal hasil obligasi AS merosot. Hal ini membuat harga saham perbankan yang sensitif terhadap suku bunga melorot. Buktinya, indeks S&P 500 Banks turun 3,3 persen.
"Sebagian besar terkait dengan Delta (varian)," kata Paul Nolte, Portfolio Manager Kingsview Asset Management di Chicago.
"Ada beberapa kekhawatiran juga bahwa mungkin ekonomi tidak akan terbuka secepat yang dipikirkan semua orang, dan ledakan besar ekonomi yang diharapkan semua orang akan lebih merupakan kenaikan tipis dibandingkan lonjakan tajam," tambah Nolte.
Varian Delta yang sangat menular, sekarang menjadi jenis dominan di seluruh dunia, telah menyebabkan lonjakan infeksi dan kematian baru. Hal tersebut, mayoritas terjadi di antara orang yang tidak divaksinasi.
"Ketersediaan vaksin secara global telah menjadi masalah sejak hari pertama. Itu sudah ada sejak lama. Ini adalah literasi terbaru dari itu. Jalan kita masih panjang," ujar Nolte.
Di sisi lain, musim pelaporan pendapatan untuk kuartal kedua sedang berlangsung, dengan 41 perusahaan pada indeks S&P 500 telah melaporkan. Menurut data Refinitiv, dari jumlah tersebut, 90 persen telah mengalahkan perkiraan konsensus.
Di antara nama-nama terkenal seperti Netflix, Twitter, Johnson & Johnson, United Airlines dan Intel, bersama dengan sejumlah industri dari Honeywell hingga Harley-Davidson akan mengumumkan kinerja pada minggu ini.
Baca juga: Tips Lo Kheng Hong: Di Pasar Saham, Mercy yang Dijual Seharga Avanza Sangat Banyak
Analis sekarang melihat pertumbuhan pendapatan indeks S&P 500 secara tahunan naik 72 persen untuk periode April hingga Juni. Proyeksi ini jauh lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan 54 persen secara tahunan yang diperkirakan pada awal kuartal.
Kinerja International Business Machines Corp mengalahkan perkiraan pendapatan kuartalan berdasarkan kekuatan segmen komputasi awannya. Alhasil, sahamnya berhasil naik lebih dari 3% dalam perdagangan setelah jam kerja.
Sementara itu, Zoom Video Communications Inc mengumumkan kesepakatan semua saham senilai 14,7 miliar dollar AS untuk membeli operator pusat panggilan berbasis cloud Five9 Inc. Namun, hal itu membuat saham penyedia layanan telekonferensi turun 2,1 persen, sedangkan saham Five9 malah melonjak 5,9 persen.
Berita ini telah tayang di Kontan.co,id dengan judul: Wall Street ambles, kekhawatiran lonjakan baru Covid-19 picu aksi jual besar-besaran
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigQFodHRwczovL21vbmV5LmtvbXBhcy5jb20vcmVhZC8yMDIxLzA3LzIwLzA3MDMwMDUyNi9jb3ZpZC12YXJpYW4tYmFydS1tZXJlYmFrLWFrc2ktanVhbC1iZXNhci1iZXNhcmFuLW1lbGFuZGEtd2FsbC1zdHJlZXQ_cGFnZT1hbGzSAXxodHRwczovL2FtcC5rb21wYXMuY29tL21vbmV5L3JlYWQvMjAyMS8wNy8yMC8wNzAzMDA1MjYvY292aWQtdmFyaWFuLWJhcnUtbWVyZWJhay1ha3NpLWp1YWwtYmVzYXItYmVzYXJhbi1tZWxhbmRhLXdhbGwtc3RyZWV0?oc=5
2021-07-20 00:03:00Z
52782870965857
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Covid Varian Baru Merebak, Aksi Jual Besar-besaran Melanda Wall Street - Kompas.com - Kompas.com"
Post a Comment