Search

Saham WSKT-KRAS 'Menggila', MEDC-GGRM kok Nyungsep? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten BUMN Karya PT Waskita Karya Tb (WSKT) dan emiten produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menjadi top gainers pada paruh kedua perdagangan Rabu (21/7/2021).

Di kutub berbeda, saham emiten migas yang dipimpin pengusaha Hilmi Panigoro PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan produsen rokok raksasa PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terbenam sebagai top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound hari ini. IHSG naik 0,21% ke posisi 6.029,976 pada penutupan sesi II perdagangan Rabu (21/7).


Menurut data BEI, ada 274 saham menguat, 206 saham turun dan 171 saham tak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,38 triliun dan volume perdagangan mencapai 20,28 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 206,89 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 74,85 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (21/7).

Top Gainers

  1. Kioson Komersial Indonesia (KIOS), saham +24,73%, ke Rp 1.135, transaksi Rp 75,4 M

  2. Bank MNC Internasional (BABP), +21,74%, ke Rp 336, transaksi Rp 210,4 M

  3. Bank Ganesha (BGTG), +16,57%, ke Rp 197, transaksi Rp 283,4 M

  4. Waskita Karya (WSKT), +14,62%, ke Rp 980, transaksi Rp 148,0 M

  5. Krakatau Steel (KRAS), +14,50%, ke Rp 545, transaksi Rp 210,3 M

Top Losers

  1. Matahari Department Store (LPPF), saham -4,75%, ke Rp 1.905, transaksi Rp 145,9 M

  2. Medco Energi Internasional (MEDC), -4,50%, ke Rp 530, transaksi Rp 53,5 M

  3. Gudang Garam (GGRM), -3,81%, ke Rp 35.975, transaksi Rp 111,3 M

  4. Limas Indonesia Makmur (LMAS), -3,76%, ke Rp 128, transaksi Rp 18,3 M

  5. Bank Neo Commerce (BBYB), -3,15%, ke Rp 615, transaksi Rp 5,05 M

Menurut data di atas, saham WSKT berhasil melonjak 14,62% ke Rp 980/saham, setelah kemarin terkoreksi 1,16%. Dengan ini, dalam sepekan saham WSKT melesat 15,98%.

Kabar terbaru, WSKT, melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR) menjual seluruh kepemilikan saham jalan tol Cibitung-Cilincing kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia (API). Divestasi ini dilakukan sebagai upaya perseroan menekan beban utang.

Nilai transaksi penjualan 55% saham tersebut sebesar Rp 2,49 triliun. Saat ini WTR merupakan pemegang konsesi jalan tol Cibitung-Cilincing melalui PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP). Sedangkan, PT API merupakan pemegang saham atas 45% saham pada CTP.

Sebelumnya, sebanyak lima bank kreditor menyetujui restrukturisasi kredit Waskita Karya dengan outstanding senilai Rp 19,3 triliun.

Nilai tersebut mencapai 65% dari total pinjaman Waskita yang mencapai Rp 29,26 triliun dari seluruh kreditornya. Hanya saja belum diungkapkan detail berkaitan dengan besaran perubahan bunga dan tenor atas pinjaman-pinjaman tersebut.

Seperti saham WSKT, saham KRAS juga melejit 14,50% ke Rp 545/saham. Ini membuat saham KRAS menguat 10,77%, dan berhasil memangkas pelemahan pergerakan sebulan menjadi minus 6,03%.

Kenaikan saham KRAS terjadi di tengah laporan keuangan kuartal I perusahaan yang terbilang ciamik. KRAS mencatatkan laba bersih US$ 32,46 juta atau setara dengan Rp 471 miliar (asumsi kurs Rp 14.500/US$) hingga semester I tahun ini.

Angka tersebut melesat 619,59% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai US$ 4,51 juta atau Rp 65,39 miliar.

Seiring dengan kenaikan laba bersih, pendapatan perusahaan naik 90,88% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi senilai US$ 1,05 miliar (Rp 15,30 triliun) dari sebelumnya di akhir semester I-2020 yang sebesar US$ 552,82 juta atau Rp 8,02 triliun.

Sementara, saham MEDC malah terjungkal 4,50% ke Rp 530/saham, melanjutkan koreksi pada Senin lalu yang sebesar 2,63%. Dalam seminggu saham MEDC turun 8,62%, sedangkan dalam sebulan belakangan anjlok 23,19%.

Kabar terkini, MEDC akan melaksanakan rights issue melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) kepada para pemegang saham saat ini dalam jumlah sebanyak-banyaknya 12.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham (PUT IV).

Harga pelaksanaan belum ditentukan, tetapi mengacu harga rata-rata saham MEDC pada Rabu ini (21/7), di level Rp 548/saham, potensi dana rights issue bisa mencapai Rp 6,85 triliun. Jika mengacu pada harga terendah dalam 3 bulan terakhir Rp 555, maka potensi dana bisa mencapai Rp 6,94 triliun.

Setali tiga uang, saham GGRM juga nyungsep 3,81% ke Rp 35.975/saham, melanjutkan pelemahan sejak 2 hari sebelumnya. Praktis, dalam sepekan saham GGRM anjlok 13,42%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(adf/adf)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDcyMTE1MzUxNi0xNy0yNjI1MjIvc2FoYW0td3NrdC1rcmFzLW1lbmdnaWxhLW1lZGMtZ2dybS1rb2stbnl1bmdzZXDSAXFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyMTA3MjExNTM1MTYtMTctMjYyNTIyL3NhaGFtLXdza3Qta3Jhcy1tZW5nZ2lsYS1tZWRjLWdncm0ta29rLW55dW5nc2VwL2FtcA?oc=5

2021-07-21 09:25:00Z
52782872652397

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Saham WSKT-KRAS 'Menggila', MEDC-GGRM kok Nyungsep? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.