KOMPAS.com - Vaksin Pfizer dan Moderna adalah dua vaksin Covid-19 yang dikembangkan dengan teknologi messenger RNA (mRNA). Banyak orang di Norwegia yang ditawari menggunakan vaksin Moderna untuk dosis kedua.
Sementara sebagian besar orang di negara tersebut telah menerima dosis vaksin Covid-19 pertama dari Pfizer.
Dilansir dari Medical Xpress, Jumat (30/7/2021), menggabungkan dua vaksin Covid-19 akan memberikan perlindungan serupa.
"Kita tahu, kedua vaksin mRNA efektif, juga melawan varian Delta, dan bahwa vaksin Moderna tampaknya memiliki efek vaksin yang setidaknya sama baiknya dengan vaksin Pfizer-BioNTech," kata Geir Bukholm, Direktur Divisi Pengendalian Infeksi dan Asisten Direktur Jenderal di NIPH.
Bukholm menambahkan bahwa vaksinasi adalah alat penting yang kita miliki untuk memerangi pandemi ini.
Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Berbasis mRNA, Apa Itu Messenger RNA?
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
"NIPH merekomendasikan agar semua orang di Norwegia mengatakan, ya, ketika mereka ditawari vaksin, terlepas dari vaksin mRNA (vaksin Pfizer atau Moderna) mana yang ditawarkan," imbuhnya.
Seperti yang telah diketahui bahwa vaksin Pfizer dan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Moderna, menggunakan teknologi vaksin yang sama.
Kedua vaksin virus corona ini didasarkan pada teknologi yang sama, yang juga dikembangkan untuk memberikan perlindungan dari infeksi virus SARS-CoV-2.
Vaksin mRNA, baik dari Pfizer maupun Moderna, sama-sama menargetkan bagian yang sama dari virus corona, yakni protein spike, yang bertanggung jawab dalam menginfeksi sel inang dan menyebabkan Covid-19 pada orang yang terinfeksi.
Cara kerja vaksin Pfizer dan Moderna, juga sama. Setelah dosis pertama vaksin mRNA, tubuh telah belajar mengenali protein spike pada virus corona SARS-CoV-2.
Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Segera Dipakai di Indonesia, Apa Bedanya dengan Vaksin Covid-19 Lainnya?
Saat dosis kedua vaksin mRNA diberikan, maka perlindungan yang diberikan oleh dosis pertama akan ditingkatkan. Ini terjadi terlepas dari mana dari dua vaksin mRNA yang diberikan dan mana yang diberikan lebih dulu.
"Hal yang sama terjadi ketika Anda memiliki infeksi virus corona dan hanya membutuhkan satu dosis vaksin, karena sistem kekebalan juga mengenali protein spike. Ini menunjukkan, sistem kekebalan bereaksi dengan baik, meskipun dirangsang dengan dua cara berbeda," jelas Bukholm.
Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) merekomendasikan untuk menggabungkan vaksin virus corona yang berbeda ketika jenis vaksin Covid-19 yang sama tidak tersedia.
Negara-negara seperti Kanada dan Inggris, seperti Norwegia, juga menggabungkan vaksin Covid-19 yang berbeda.
Bukholm menambahkan bahwa menggabungkan dua vaksin yang berbeda telah terbukti tidak memiliki jenis efek samping vaksin, selain yang terlihat ketika menggunakan dua dosis vaksin yang sama.
Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Lebih Manjur pada Pria, Studi Jelaskan
"Rekomendasi kami untuk semua orang untuk menerima vaksin yang mereka tawarkan didasarkan pada beberapa jenis penilaian, serta pengalaman dari negara-negara di mana ini dipraktekkan," kata Bukholm.
Kendati demikian, memang belum ada hasil dari penelitian yang menguji kombinasi vaksin mRNA, tetapi penelitian tentang kombinasi vaksin vektor virus, seperti vaksin AstraZeneca dengan vaksin mRNA telah memberikan hasil yang baik.
"Kemungkinan besar hal yang sama akan berlaku untuk kombinasi vaksin mRNA, dan kami tidak memiliki pengetahuan untuk menunjukkan adanya masalah dengan kombinasi semacam itu," imbuh Bukholm.
Norwegia sekarang menerima lebih banyak dosis vaksin dari Moderna dan lebih sedikit dari Pfizer-BioNTech dari yang diharapkan, sehingga beberapa orang mungkin menerima dosis kedua dari vaksin Moderna jika ini adalah vaksin yang tersedia pada saat vaksinasi Covid-19.
"Pandemi belum berakhir, dan tujuan utama kami adalah membantu melindungi penduduk dari perjalanan penyakit parah dan kematian akibat Covid-19, serta mengurangi penularan. Vaksinasi sangat penting dalam perjuangan ini. Penduduk harus mengatakan ya kepada divaksinasi dengan vaksin yang ditawarkan," jelas Bukholm.
Baca juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Dosis Kedua Efektif Cegah Covid-19, CDC Jelaskan
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigAFodHRwczovL3d3dy5rb21wYXMuY29tL3NhaW5zL3JlYWQvMjAyMS8wNy8zMC8xMDAyMDA0MjMvdmFrc2luLXBmaXplci1kYW4tbW9kZXJuYS1kaS1ub3J3ZWdpYS1ha2FuLWRpY2FtcHVyLWFwYWthaC1hbWFuLT9wYWdlPWFsbNIBd2h0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vc2FpbnMvcmVhZC8yMDIxLzA3LzMwLzEwMDIwMDQyMy92YWtzaW4tcGZpemVyLWRhbi1tb2Rlcm5hLWRpLW5vcndlZ2lhLWFrYW4tZGljYW1wdXItYXBha2FoLWFtYW4t?oc=5
2021-07-30 03:02:00Z
52782886234673
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Vaksin Pfizer dan Moderna di Norwegia Akan Dicampur, Apakah Aman? - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment