Search

Cuan Gede! 5 Saham Bank Mini 'Ngamuk', Saham MPPA-NICL Ambles - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak lima saham bank mini (dengan modal ini di bawah Rp 6 triliun), seperti PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), menguasai daftar saham top gainers pada penutupan perdagangan Senin (8/11/2021).

Sementara, saham pengelola Hypermart milik Grup Lippo PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan emiten nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) harus puas berada di deretan saham top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan dengan positif. IHSG naik 0,77% ke posisi 6.632,297 pada penutupan sesi II perdagangan Senin (8/11).


Menurut data BEI, 283 saham menguat, 224 saham melemah dan 167 saham mendatar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,70 triliun dan volume perdagangan mencapai 19,30 miliar saham.

Investor asing pasar saham menginjakkan kaki ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 624,89 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 161,43 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (8/11).

Top Gainers

  1. Bank Victoria International (BVIC), saham +25,52%, ke Rp 182, transaksi Rp 96 M

  2. Bank Bumi Arta (BNBA), +25,00%, ke Rp 2.600, transaksi Rp 138 M

  3. Bank Oke Indonesia (DNAR), +24,60%, ke Rp 314, transaksi Rp 121 M

  4. Bank Ganesha (BGTG), +21,03%, ke Rp 236, transaksi Rp 168 M

  5. Bank MNC Internasional (BABP), +13,89%, ke Rp 246, transaksi Rp 125 M

Top Losers

  1. Sky Energy Indonesia (JSKY), saham -6,72%, ke Rp 125, transaksi Rp 13,7 M

  2. Matahari Putra Prima (MPPA), -6,61%, ke Rp 565, transaksi Rp 41,7 M

  3. Yelooo Integra Datanet (YELO), -6,34%, ke Rp 384, transaksi Rp 19,5 M

  4. PAM Mineral (NICL), -6,17%, ke Rp 76, transaksi Rp 10,3 M

  5. Karya Bersama Anugerah (KBAG), -5,06%, ke Rp 75, transaksi Rp24,3 M

Saham BVIC berada di 'pucuk' top gainers dengan melonjak 25,52% ke Rp 182/saham, setelah naik 6,62% pada Jumat pekan lalu. Dalam seminggu, saham BVIC terkerek naik 32,85% dan dalam sebulan melesat 32,85%.

Bersama BVIC, saham BNBA dan DNAR, misalnya, melesat hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) masing-masing 25,00% dan 24,60%.

Tidak ketinggalan, saham BGTG dam BABP juga melejit secara berturut-turut 21,03% dan 13,89%.

Kenaikan kelima saham tersebut berbarengan dengan setidaknya lonjakan 12 saham bank mini lainnya.

Sentimen terbaru pendorong saham bank mini adalah kabar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa seluruh pemilik bank mini telah berkomitmen untuk memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan otoritas untuk memenuhi modal minimum Rp 2 triliun hingga Desember tahun ini.

Akhir 2021 ini memang OJK mengharuskan bank untuk memiliki modal minimal Rp 2 triliun jika tak mau turun kasta menjadi BPR alias Bank Perkreditan Rakyat.

Untuk tahun depan, modal minimal mencapai Rp 3 triliun sebagaimana termaktub dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan hingga saat ini OJK masih menunggu realisasi dari perbankan ini untuk memenuhi ketentuan modalnya ini.

"Semua komitmen bisa penuhi modal Rp 2 triliun, tinggal nunggu realisasinya," kata Slamet dalam pesannya kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/11/2021).

Sesuai ketentuan POJK Nomor 12 itu, maka apabila modal inti minimum tersebut tak dapat dicapai oleh bank, maka bank tersebut berpotensi didegradasi oleh OJK menjadi BPR yang tentunya bisnisnya lebih terbatas dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Menurut catatan CNBC Indonesia, setidaknya masih terdapat 11 bank yang saat ini belum memenuhi ketentuan permodalan minimal ini. Untuk menyebut beberapa, ada Bank Bumi Arta, Bank Ina, Bank Ganesha, Bank MNC Internasional, dan Bank Aladin Syariah.

Berbeda nasib, saham MPPA anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,61%. Saham MPPA memang sedang mengalami tren penurunan (downtrend). Dalam sepekan saham ini anjlok 10,32%, sedangkan dalam sebulan ambles 24,67%.

Kemudian, saham NICL juga terjungkal hingga minus 6,17% hari ini. Para investor tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung setelah pada Jumat pekan lalu (5/11) saham NICL melesat 14,08%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(adf/adf)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMTEwODE2MTEwNS0xNy0yODk4OTgvY3Vhbi1nZWRlLTUtc2FoYW0tYmFuay1taW5pLW5nYW11ay1zYWhhbS1tcHBhLW5pY2wtYW1ibGVz0gF7aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjExMTA4MTYxMTA1LTE3LTI4OTg5OC9jdWFuLWdlZGUtNS1zYWhhbS1iYW5rLW1pbmktbmdhbXVrLXNhaGFtLW1wcGEtbmljbC1hbWJsZXMvYW1w?oc=5

2021-11-08 09:45:00Z
CAIiEEtf8mlnpCVdYSZpLJzmn-UqMwgEKioIACIQ_AkAW4K1GN2Prix5sHK-pioUCAoiEPwJAFuCtRjdj64sebByvqYwzNCWBw

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cuan Gede! 5 Saham Bank Mini 'Ngamuk', Saham MPPA-NICL Ambles - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.