Search

Gak Tanggung-tanggung! 18 Saham Kena ARB Saat IHSG Merah - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah, terdapat belasan saham yang ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7% pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (23/11/2021).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melorot 0,68% ke 6.677,876, usai naik dalam 2 hari perdagangan terakhir. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 14,93 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 27,52 miliar.

Sebanyak 177 saham naik, 349 saham naik, dan 142 saham mendatar hari ini. Investor asing pasar saham mencatatkan jual bersih Rp 142,23 miliar di pasar reguler, sedangkan asing melakukan beli bersih Rp 234,99 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.


Dari 11 indeks sektoral di bursa, hanya 2 indeks yang menguat hari ini, yakni indeks energi (IDXENERGY) yang naik 0,89% dan indeks sektor infrastruktur yang terapresiasi 0,47%.

Berikut ini saham-saham yang anjlok hingga ARB hari ini (23/11).

  1. Temas (TMAS), saham -6,99%, ke Rp 665/saham, transaksi Rp 10,67 M

  2. Allo Bank Indonesia (BBHI), -6,98%, ke Rp7.325 /saham, transaksi Rp 26,60 M

  3. Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK), -6,98%, ke Rp 160/saham, transaksi Rp 18,62 M

  4. Bumi Citra Permai (BCIP), -6,98%, ke Rp 120/saham, transaksi Rp 139,82 M

  5. Yelooo Integra Datanet (YELO), -6,93%, ke Rp 188/saham, transaksi Rp 1,99 M

  6. Bank KB Bukopin (BBKP), -6,88%, ke Rp 298/saham, transaksi Rp 20,05 M

  7. Bank Jtrust Indonesia (BCIC), -6,87%, ke Rp 244/saham, transaksi Rp 5,78 M

  8. Trimuda Nuansa Citra (TNCA), -6,86%, ke Rp 1.290/saham, transaksi Rp 23,12 M

  9. Guna Timur Raya (TRUK), -6,86%, ke Rp 163/saham, transaksi Rp 54,42 M

  10. Prodia Widyahusada (PRDA), -6,82%, ke Rp 8.200/saham, transaksi Rp 18,53 M

  11. Primarindo Asia Infrastructure (BIMA), -6,80%, ke Rp 192/saham, transaksi Rp 7,28 M

  12. Akbar Indo Makmur Stimec (AIMS), -6,79%, ke Rp 494/saham, transaksi Rp 4,90 M

  13. Central Proteina Prima (CPRO), -6,78%, ke Rp 110/saham, transaksi Rp 6,57 M

  14. Sunindo Adipersada (TOYS), -6,74%, ke Rp 180/saham, transaksi Rp 19,85 M

  15. Royalindo Investa Wijaya (INDO), -6,71%, ke Rp 153/saham, transaksi Rp 9,34 M

  16. Wahana Pronatural (WAPO), -6,56%, ke Rp 228/saham, transaksi Rp 2,07 M

  17. Bank Nationalnobu (NOBU), -6,55%, ke Rp 785/saham, transaksi Rp 34,00 M

  18. Pikko Land Development (RODA), -6,54%, ke Rp 100/saham, transaksi Rp 9,26 M

Dari data di atas, saham emiten yang bergerak di jasa transportasi laut dan perkapalan TMAS menjadi yang paling anjlok, yakni hingga minus 6,99% ke Rp 665/saham, melanjutkan penurunan 6,54% kemarin.

Para investor tampaknya masih melakukan aksi ambil untung di saham TMAS, setelah saham ini melesat selama 4 hari beruntun pada 16-19 November pekan lalu.

Sebelumnya, saham TMAS, bersama saham CPRO, PT Metro Realty Tbk. (MTSM), dan PT Inter Delta Tbk. (INTD) masuk ke dalam kategori saham dengan pergerakan tak wajar (unusual market activity/UMA) oleh bursa pada Senin kemarin (22/11).

Hal tersebut berkat keempat saham di atas melonjak secara tidak biasa sehingga perlu dipantai oleh BEI.

Dalam tanggapannya kepada BEI terkait status UMA saham TMAS, manajemen perusahaan menjelaskan, sampai saat ini, Temas sudah menyampaikan 3 informasi material.

Pertama, keterbukaan Informasi terkait Peningkatan Modal Disetor di anak usaha Temas, PT Temas Shipping, senilai Rp 125 miliar, disampaikan pada 18 November 2021.

Tujuan peningkatan modal disetor tersebut adalah guna peningkatan kapasitas usaha PT Temas Shipping dalam bidang pelayaran, sehubungan dengan rencana penambahan kapal untuk mendukung kegiatan operasional PT Temas Shipping.

Kedua, laporan informasi terkait adanya pengalihan aset kepada anak usaha perseroan, yang disampaikan pada 16 November 2021.

Ketiga, penjelasan terkait adanya volatilitas saham, yang disampaikan pada 8 November 2021

"Perseroan tidak mengetahui adanya kebenaran/ketidakbenaran atas sebagian/seluruh dari informasi yang menyangkut Perusahaan Tercatat yang beredar sebagai rumor atau beredar di media massa, jelas manajemen Temas, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (23/11).

Selain TMAS, saham bank BBHI juga terjungkal hingga ARB 6,98% ke Rp 7.325/saham, melanjutkan penurunan 1,87% pada Senin kemarin.

Dalam seminggu saham BBHI tercatat melorot 6,98%, sedangkan dalam sebulan melejit 20,58%.

Sebelumnya, dalam penjelasan kepada BEI pada 22 Oktober 2021--yang kembali ditegaskan pada Senin (8/11)--manajemen Allo Bank saat ini menyatakan pihaknya masih menunggu pernyataan efektif OJK untuk aksi korporasi penerbitan saham baru dengan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Allo Bank juga akan mengumumkan perubahan dan atau tambahan mengenai informasi rights issue nantinya.

Aksi korporasi tersebut telah direstui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan yang digelar Jumat (15/10/2021).

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di situs resmi perusahaan, Allo Bank akan menerbitkan saham baru sebanyak 10.047.322.871 (10,04 miliar) saham biasa atas nama atau sebesar 46,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD III dengan nilai nominal Rp100.

Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 478/saham sehingga sehingga jumlah dana yang akan diterima dalam PMHMETD III ini sebesar Rp 4.802.620.332.338 (Rp 4,8 triliun).

Setali tiga uang, saham DGIK dan BCIP juga melorot hingga ARB di tengah nilai transaksi yang tergolong ramai. Saham DGIK ambles 6,98% dengan nilai transaksi Rp 18,62 miliar. Sementara, saham BCIC terjungkal 6,98% dengan nilai transaksi p 139,82 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(adf/adf)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMTEyMzE2MTE1NS0xNy0yOTM4MDMvZ2FrLXRhbmdndW5nLXRhbmdndW5nLTE4LXNhaGFtLWtlbmEtYXJiLXNhYXQtaWhzZy1tZXJhaNIBeWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMTEyMzE2MTE1NS0xNy0yOTM4MDMvZ2FrLXRhbmdndW5nLXRhbmdndW5nLTE4LXNhaGFtLWtlbmEtYXJiLXNhYXQtaWhzZy1tZXJhaC9hbXA?oc=5

2021-11-23 11:00:00Z
1115207062

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gak Tanggung-tanggung! 18 Saham Kena ARB Saat IHSG Merah - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.