Jakarta, CNBC Indonesia - BEI akan mulai menerapkan fitur baru sistem perdagangan di bursa pada 6 Desember 2021. BEI akan meluncurkan fitur baru sistem perdagangan di Jakarta Automated Trading System (JATS) dan bersamaan dengan dimulainya penutupan kode broker saham dan tipe investor.
Nantinya, investor tidak lagi dapat melihat anggota bursa (AB) yang mentransaksikan saham tertentu dan tipe investor pada saat perdagangan berlangsung. Investor baru akan mengetahuinya setelah sesi perdagangan selesai.
Adrianus Bias Prasuryo, Head of Research Sucor Sekuritas menyebutkan kalau fitur ini akan membuat trader kembali ke analisa mikro tarading, money flow, dan juga value, bukan hanya terpaku pada kode broker.
"Apalagi saat ini makin banyak orang yang mempelajari hal ini sehingga makin sedikit yang berada dalam ketidakpastian," ungkap Adrianus dalam Acara InvesTime, Selasa (23/11/2021).
Adapun bagi broker, menurutnya hal ini tidak begitu menjadi masalah dan bisnis akan berjalan seperti biasanya. Meski begitu, menurutnya tentu butuh adjustment, meski dalam waktu yang wajar dan tidak akan begitu signifikan berdampak.
Menurutnya, dengan dihapusnya kode broker banyak metode yang bisa digunakan, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek bergantung pada rencana serta target yang diharapkan.
"Dampak positifnya investor dan ritel yang baru bergabung akan lebih mempertajam edukasi, literasi, fundamental, dan teknikal karena kini tidak ada pilihan lain," ungkap Adrianus.
Bukan cuma itu, menurutnya hal ini akan mengembalikan fitrah investasi, termasuk membuat investor bisa lebih rasional dalam menganalisa. Setelah aturan ini berlaku, investor tidak dapat melihat Anggota Bursa (AB) mana yang akan mentransaksikan saham tertentu, kode broker ini baru akan bisa terlihat pada akhir perdagangan.
Hal ini dianggap akan sangat merugikan investor ritel dimana data kode broker alias broker summary yang menjadi salah satu alat analisis yang sering digunakan oleh peritel berpotensi tak lagi dapat digunakan secara efektif.
Salah satu analisis yang paling getol menggunakan broker summary adalah analisis bandarmologi dimana analisis ini memprediksikan aktivitas pembelian (akumulasi) dan penjualan (distribusi) para pemain-pemain besar di bursa atau biasa dikenal dengan sebutan bandar.
Investor ritel ini nantinya akan mengikuti aktivitas bandar tersebut, apabila sang bandar mengakumulasi saham, maka para pengguna analisis bandarmologi akan melakukan pembelian dan apabila sang bandar sedang mengakumulasi dan apabila sang bandar sedang mendistribusikan barangnya, maka para peritel ini juga akan turut menjual barangnya.
Dengan hilangnya broker summary maka para bandar tersebut kemungkinan akan semakin leluasa dalam melakukan pergerakanya baik akumulasi maupun distribusi tanpa adanya gangguan berarti karena pergerakan bandar akan semakin sulit terdeteksi oleh para investor ritel.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMTEyNDEzMjM0NS0xNy0yOTQwNDQvZ29vZGJ5ZS1iYW5kYXJtb2xvZ2ktYmVpLWFrYW4taGFwdXMta29kZS1icm9rZXItZGktZGVzZW1iZXLSAX1odHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyMTExMjQxMzIzNDUtMTctMjk0MDQ0L2dvb2RieWUtYmFuZGFybW9sb2dpLWJlaS1ha2FuLWhhcHVzLWtvZGUtYnJva2VyLWRpLWRlc2VtYmVyL2FtcA?oc=5
2021-11-24 07:05:00Z
1181300074
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Goodbye Bandarmologi? BEI akan Hapus Kode Broker di Desember - CNBC Indonesia"
Post a Comment