Search

Investor Panik Dengar Sri Mulyani Mau Mundur, Rupiah-IHSG Anjlok - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia berjatuhan pada perdagangan hari ini, Jumat (26/1/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah ambruk sementara imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) melonjak tajam.

Pada Jumat pukul 10:18 WIB, IHSG ada di posisi 7.134,95 atau melemah 0,60%. Pelemahan memperpanjang tren negatif IHSG yang juga melemah pada dua perdagangan hari sebelumnya.

Senada dengan pasar saham, nilai tukar rupiah juga jatuh di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah menyentuh posisi Rp 15.830/US$1 pada Jumat pukul 10:23 WIB, rupiah ada di posisi US$ 15.830 per US$ atau melemah 0,06%.
Pada penutupan perdagangan Kamis (25/1/2024), rupiah ambruk 0,73% ke posisi US$ 15.820, terendah sejak 2 November atau hampir tiga bulan terakhir.

Di pasar SBN, imbal hasil SBN tenor 10 tahun melesat ke 6,64%. Tertinggi dalam sepekan terakhir. Imbal hasil yang naik menandai harga SBN yang jatuh karena investor menjual SBN.

Mayoritas ekonom menyoroti data ekonomi AS sebagai salah satu penyebab hancurnya market hari ini.
Sebagai catatan, AS melaporkan ekonomi ereka tumbuh sebesar 3,3% (year on year/yoy) pada kuartal IV-2023.. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari ekspektasi 2% dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones, yang menggarisbawahi berlanjutnya ketahanan ekonomi meskipun ada kenaikan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed).

Masih kencangnya ekonomi AS ini menjauhkan harapan pelaku pasar untuk melihat pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Pelaku pasar kini melihat pemangkasan suku bunga kini bergeser ke Mei dari sebelumnya pada Maret 2024.

Namun, data ekonomi AS bukan satu-satunya sentimen yang membuat IHSG dan rupiah ambruk hari ini. Berikut beberapa pandangan analis mengenai ambruknya pasar keuangan Indonesia hari ini:

1. Ahmad Mikail Zaini, Ekonom Senior Sucor Sekuritas
Mikail menjelaskan situasi politik dalam negeri menjadi salah satu sentimen terbesar dari jatuhnya pasar keuangan hari ini.
"Situasi politik dalam negeri. Ketidakpastian dalam negeri paling besar mendorong pelemahan rupiah. (Ada) Isu Ibu SMI (Sri Mulyani Indrawati) mau resign (jadi sentimen terbesar)," tutur Mikail, kepada CNBC Indonesia.

Mikail menambahkan secara fundamental rupiah bagus karena masih besarnya surplus neraca perdagangan. Sebagai catatan, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 44 bulan beruntun pada Desember 2023. Sepanjang 2023, surplus mencapai US$ 36,93 miliar.

Seperti diketahui,  SriMulyani ramai dikabarkan mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pekan lalu. Sri Mulyani tak berkomentar banyak saat ditanyai wartawan soal kabar dirinya bakal mundur dari kabinet, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat pekan lalu (19/1/2024).

"Masak? ini masih kerja," kata Sri Mulyani.

Tampak Sri Mulyani menggunakan baju pink dan tersenyum saat menjawab pertanyaan wartawan.

"Saya bekerja," tegas Sri Mulyani menjawab pertanyaan sama.

2. Ekonom Senior Bank Central Asia, Barra Kukuh Mamia

Barra menjelaskan data ekonomi AS hanyalah salah satu katalis dari ambruknya pasar keuangan hari ini. Penyebab lainnya adalah sikap wait and see hasil pemilu Indonesia yang akan digelar pada 14 Februari 2024.

"Kalau saya perhatikan duit asing ke kita memang banyak masuk selama Desember sampai awal Januari tapi banyak yang sit on the sidelines. Mereka wait and see what happens with The Fed, inflasi global, our elections," tutur Barra, kepada CNBC Indonesia.

Posisi wait and see pelaku pasar ini membuat pasar keuangan Indonesia sangat rentan dari outflow investor asing.

"Jadi kalau ada trigger negatif gampang keluarnya tapi kalau OK ya bisa masuk lagi. (Investor) cari aman, masuk ke instrumen jangka pendek, apalagi sekarang ada SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia) dengan yield yang OK," imbuhnya.

Barra mengingatkan pasar keuangan masih rentan guncangan karena The Fed akan menggelar Federal Open Market Committee (FOMC) pada 30-31 Januari 2024.
"Beware. Ini bisa jadi trigger lagi buat market, hopefully on the bullish side," ujar Barra.

3. Ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto

Rully menjelaskan ambruknya pasar keuangan hari ini lebih banyak faktor global karena adanya pergeseran ekspektasi pemangkasan suku bunga di AS (The Fed Fund Rate/FFR).

"Ini disebabkan karena rilis data ekonomi US yang lebih baik dari ekspektasi, sehingga probabilitas penurunan FFR pada Maret turun signifikan yang di bulan Desember lalu mendekati 90%, sekarang menjadi hanya sekitar 50%," ujar Rully.

4. Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro
Andry mengatakan ambruknya pasar keuangan Indonesia lebih disebabkan oleh data ekonomi AS yang lebih bagus dari proyeksi.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMigAFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9yZXNlYXJjaC8yMDI0MDEyNjEwNTg1OS0xMjgtNTA5MjExL2ludmVzdG9yLXBhbmlrLWRlbmdhci1zcmktbXVseWFuaS1tYXUtbXVuZHVyLXJ1cGlhaC1paHNnLWFuamxva9IBAA?oc=5

2024-01-26 04:11:47Z
CBMigAFodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9yZXNlYXJjaC8yMDI0MDEyNjEwNTg1OS0xMjgtNTA5MjExL2ludmVzdG9yLXBhbmlrLWRlbmdhci1zcmktbXVseWFuaS1tYXUtbXVuZHVyLXJ1cGlhaC1paHNnLWFuamxva9IBAA

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Investor Panik Dengar Sri Mulyani Mau Mundur, Rupiah-IHSG Anjlok - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.