Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di akhir pekan lalu, Jumat (16/10/20) ditutup merah tipis 0,03% di level 5.103,41.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 505 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 7,7 triliun.
Tarik ulur stimulus ekonomi Amerika Serikat kembali mengemuka. Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan Presiden AS Donald Trump mengeluarkan stimulus dengan nilai lebih dari US$ 1,8 triliun dan akan melakukan negosiasi secara pribadi kepada Senat.
Sejauh ini Ketua Senat Nancy Pelosi masih terus bertahan di stimulus US$ 2,2 triliun karena Trump sendirilah yang memberikan angin terhadap Pelosi bahwa Trump menginginkan stimulus yang lebih besar atau sama dengan dari US$ 2,2 triliun.
Pelosi mengatakan akan memberikan deadline tersebut pada hari Selasa, 20 Oktober 2020 nanti agar stimulus tersebut dapat terjadi kesepakatan sebelum pemilu presiden 3 November mendatang.
Dia memberikan deadline tersebut agar kesepakatan sebelum pemilihan presiden dapat terlaksana, sehingga dalam kurun waktu 48 jam kesepakatan tersebut dapat disahkan.
Reliance Sekuritas mengungkapkan sentimen negatif datang dari peringatan dari Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa ekonomi dunia masih menghadapi pemulihan yang tidak merata menambah suasana yang suram.
IMF mengatakan ekonomi dunia masih menghadapi pemulihan yang tidak merata sampai virus korona dijinakkan, bahkan ketika ia menawarkan pandangan yang tidak terlalu mengerikan tentang resesi tahun ini.
Pergerakan secara teknikal IHSG bergerak melemah dan seakan tertahan pada level support (batas bawah) Pivot Fibonacci Ratio namun pergerakan yang masih dapat kembali pada level support moving average 5 hari.
Indikator stochastic menukik setelah mengkonfirmasi dead-cross pada area overbought (jenuh beli) dengan indikator MACD yang terlihat divergence negatif dengan histogram, sehingga diperkirakan IHSG rentan mengalami tekanan pada perdagangan di awal pekan.
MNC Sekuritas menyebutkan koreksi IHSG akan relatif terbatas untuk membentuk wave (iv) dari wave [c] dari wave B dan selanjutnya IHSG berpotensi menguat kembali untuk membentuk wave (v) dari wave [c] dari wave B.
Tetap waspadai support terdekat pada level 5.000, apabila IHSG menembus area tersebut, maka IHSG akan melaju ke 4.900-4.950. Apabila IHSG terkoreksi agresif ke bawah 4.820 atau bahkan 4.753, maka IHSG terkonfirmasi membentuk wave C ke arah 4.500-4.650.
Indeks hari ini akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 5.000 dan 4.840 serta resisten di 5.187 dan 5.250.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTAxOTA4MjcwMi0xNy0xOTUyNjcvZ2VnYXJhLTItc2VudGltZW4taW5pLWxhanUtaWhzZy1iYWthbC10ZXJ0YWhhbi1kaS1hd2FsLXBla2Fu0gEA?oc=5
2020-10-19 01:36:15Z
52782435250146
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gegara 2 Sentimen Ini, Laju IHSG Bakal Tertahan di Awal Pekan - CNBC Indonesia"
Post a Comment