
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia resmi masuk negara yang mengalami resesi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) minus 3,49% secara tahunan (yoy).
Kontraksi PDB dua kuartal berturut-turut secara tahunan membuat Indonesia resmi menyandang status resesi untuk kali pertama sejak 1999 atau 21 tahun silam.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meyakini ekonomi Indonesia sudah menyentuh titik nadir. Kondisi terburuk sudah dilalui, sehingga ke depan adalah saatnya untuk bangkit.
"Posisi terburuk akibat Covid-19 sudah kita lewati. Upaya pemulihan akan terus diakselerasi sehingga akan terus didorong ke zona positif pada triwulan IV-2020 dan 2021," tegasnya dalam jumpa pers secara virtual di Jakarta, Kamis kemarin.
Akan tetapi, Sri Mulyani menggambarkan berbagai perbaikan yang sudah terlihat pada kuartal III-2020. Artinya, ke depan yang ada adalah pemulihan.
"Pada triwulan III-2020 the worst is over. Dampak buruk dari Covid-19 pada triwulan II sudah kita lewati dan kita dalam tahap pemulihan," tuturnya.
Dampak Resesi ke Masyarakat >> NEXT
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMDExMDYxNDI0NTItNC0xOTk4MzgvaW5kb25lc2lhLXJlc21pLXJlc2VzaS1mYWt0YS1zZXJhbS15YW5nLWRpYWxhbWktbWFzeWFyYWthdNIBAA?oc=5
2020-11-06 08:23:52Z
52782460616005
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia Resmi Resesi & Fakta Seram yang Dialami Masyarakat - CNBC Indonesia"
Post a Comment