Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten Grup Bakrie mulai menunjukkan tanda-tanda bangkit. Pekan lalu empat saham Grup Bakrie mulai menjadi incaran investor dan tercatat menguat lebih dari 10% dalam sepekan perdagangan.
Kenaikan harga saham-saham emiten Grup Bakrie ini seiring dengan tren bullish Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dalam sepekan naik 3,8%. Atau ditarik lebih jauh, dalam sebulan terakhir IHSG naik 12,77%.
Empat saham Grup Bakri yang melesat lebih dari 10% dalam sepekan, dari 20 November 2020 hingga 27 November 2020, yaitu saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menguat 42% ke level harga Rp 71/unit.
Lalu saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melesat 35% ke level harga Rp 81/unit. Saham PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) naik 23,53% ke harga Rp 105/unit dan saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) naik 14% ke level harga Rp 57/unit.
|
Kenaikan harga saham-saham tersebut tak lepas dari sentimen di komoditas yang diproduksi masing-masih emiten, kecuali VIVA yang merupakan emiten media.
Saham BUMI bergerak naik setelah harga batu bara dunia menyentuh level US$ 70/ton. Dan ada kabar dari China, yang akan membeli batu bara Indonesia senilai kurang lebih Rp 20 triliun pada 2021.
Sementara itu, harga saham ENRG juga dipengaruhi oleh sentimen harga minyak dunia yang terus merangkak di atas US$ 45/barel.
Demkian pula dengan UNSP, yang merupakan emiten produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Harga CPO saat ini sedang reli dikisaran harga RM 3.200/ton-RM 3.300/ton dan berada harga tertinggi.
Penguatan harga komoditas tersebut dipengaruhi oleh penemuan vaksin covid-19 oleh perusahaan farmasi global seperti Pfizer dan BioNTech, Moderna, Astrazeneca dan Sputnik. Semua perusahaaf farmasi tersebut sudah menyampaikan hasil uji klinis vaksin sudah terbukti efektif di atas 90%.
Sentimen tersebut membuat harapan investor membuncah. Vaksin ini diharapkan menjadi kunci pemulihan ekonomi global, termasuk Indonesia.
Selain itu, hal menarik lainnya adalah, saham-saham Grup Bakrie mulai keluar dari level harga terendah saham yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder BEI, Rp 50/unit. Mulai keluar dari dari klub gocap.
Dari 9 saham Grup Bakrie yang tercatat di papan tinggal 3 saham saja yang harganya berada di level Rp 50/unit, yaitu saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).
Artinya enam saham sudah mulai bergerak dan mulai menaik perhatian investor.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTEyOTIwMzgyMC0xNy0yMDU1NDAvNC1zYWhhbS1ncnVwLWJha3JpZS1jdWFuLWdva2lsLW11bGFpLWtlbHVhci1kYXJpLWtsdWItZ29jYXDSAQA?oc=5
2020-11-30 00:00:00Z
52782497471498
Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Saham Grup Bakrie Cuan Gokil, Mulai Keluar dari Klub Gocap - CNBC Indonesia"
Post a Comment