Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik batal membukukan penguatan pada perdagangan kemarin, Rabu (25/11/2020). Tekanan jual berlansung di sesi II karena investor ingin merealisasikan keuntungan karena bursa domestik sedang reli.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin sempat menguat 1,22% di awal perdagangan merespons rekor di pasar saham Amerika Serikat, Wall Street yang dipicu oleh optimisme vaksin.
Namun saat penutupan, IHSG melemah 0,38% atau 21,7 poin menjadi 5.679,24. Sebanyak 184 saham menguat, 271 melemah, dan 168 lainnya tak mengalami perubahan harga.
Ada empat saham yang tercatat menjadi pemicu pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin. Empat saham ini mengalami koreksi dalam dengan nilai transaksi yang cukup besar.
Empat saham tersebut, yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terkoreksi 2,36% ke level Rp 32.050/unit dengan nilai transaksi Rp 1,1 triliun.
Lalu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang drop 2,09% ke level harga Rp 3.280/unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 842,7 miliar.
Kemudian saham PT Astra International Tbk (ASII) yang tercatat drop 4,31% ke level harga Rp 5.550/unit. Nilai transaksi saham Astra mencapai Rp 665,6 miliar.
Terakhir adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang drop 2,43% ke harga Rp 1.205/unit. Nilai transaksi saham ANTM tercatat sebesar Rp 368,6 miliar.
Sementara itu,investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 268 miliar di pasar reguler, di tengah nilai transaksi bursa Rp 18,2 triliun.
Tercatat investor asing memborong saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk(BBRI) sebanyak 524 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk(BMRI) sebanyak Rp 170 miliar.
Sedangkan saham yang dilepas asing diantaranya saham BCA sebanyak Rp 325 miliar dan Astra sebanyak Rp 94 miliar.
Kemarin, pelaku pasar domestik sempat menyambut positif transisi politik di AS yang berjalan mulus. Ini membantu mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi, terutama dengan perkembangan vaksin.
Ini membuat Indeks Dow Jones sukses menembus level psikologis 30.000 setelah Kepala Lembaga Layanan Umum Emily Murphy berkata kepada presiden terpilih Joe Biden bahwa pemerintahan Trump menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk keperluan transisi di Gedung Putih.
Murphy menyatakan keputusan untuk menindaklanjuti kemenangan Biden berminggu-minggu setelah pemilihan presiden (pilpres) pada 3 November. Presiden AS Donald Trump dalam cuitannya mengaku bahwa dia menyetujui langkah itu meski masih "berjuang habis-habisan".
Keputusan Biden yang menunjuk mantan Ketua The Fed Janet Yellen untuk menjadi Menteri Keuangan juga mendorong sentimen positif di kalangan investor. Jika Senat menyetujui, Yellen akan menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut di AS.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/sef)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTEyNTE2NDI0My0xNy0yMDQ2MjcvNC1zYWhhbS15YW5nLWphZGktYmlhbmcta2Vyb2stYmlraW4tYnVyc2EtcmktbWVyYWjSAQA?oc=5
2020-11-26 00:17:00Z
52782495366926
Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Saham yang Jadi Biang Kerok Bikin Bursa RI Merah - CNBC Indonesia"
Post a Comment