Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,96% ke level 5.612,42 pada perdagangan Senin (30/11). Berdasarkan data RTI, sebanyak 405 saham turun, 112 naik, dan 115 saham stagnan.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, penurunan IHSG disebabkan oleh meningkatnya kasus aktif Covid-19 per 29 November 2020. Terlebih lagi, investor asing melakukan aksi ambil keuntungan (profit taking). Hal itu terlihat dari net sell pada hari ini yang mencapai Rp 3,27 triliun di seluruh pasar.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengungkapkan, secara teknikal, pergerakan IHSG memang diperkirakan berada di akhir penguatannya.
"Selain adanya potensi profit taking dan outflow asing, penambahan yang cukup signifikan atas kasus Covid-19 di Jakarta dan Jawa Tengah berpotensi menimbulkan pengetatan PSBB kembali," tutur Herditya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (30/11).
Ia memperkirakan, IHSG masih rentan terkoreksi pada esok hari, Selasa (1/12) meski tidak menutup kemungkinan terjadi rebound pendek. Berdasarkan perhitungannya, IHSG akan bergerak dengan support di level 5.520 dan resistance di 5.700.
Baca Juga: IHSG melorot 2,96% ke 5.612 pada akhir perdagangan hari ini, asing net sell Rp 3,27 T
Herditya menyarankan investor untuk memperhatikan saham-saham perbankan yang besar, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Pasalnya, secara teknikal, pergerakan saham-saham tersebut cukup menarik bagi investor untuk melakukan buy on weakness.
Yaki juga memprediksi, IHSG pada Selasa (1/12) akan kembali terkoreksi dengan level support di kisaran 5.505-5.530 dan resistance terdekat di 5.665-5.745. Bernada serupa, menurut dia, momentum ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan buy on support.
Ia menyarankan investor untuk mencermati saham BBRI, PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Ke depannya, ada sejumlah sentimen lain yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG. Sebut saja rilis data ekonomi, seperti data inflasi, data PMI, dan penjualan motor. "Sentimen window dressing bisa menjadi sentimen positif buat IHSG ke depannya," ungkap Yaki.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibWh0dHBzOi8vaW52ZXN0YXNpLmtvbnRhbi5jby5pZC9uZXdzL2loc2ctbWVsb3JvdC1rYXJlbmEtYWtzaS1wcm9maXQtdGFraW5nLXNpbWFrLXByZWRpa3NpbnlhLXVudHVrLXNlbGFzYS0xMTLSAWdodHRwczovL2FtcC5rb250YW4uY28uaWQvbmV3cy9paHNnLW1lbG9yb3Qta2FyZW5hLWFrc2ktcHJvZml0LXRha2luZy1zaW1hay1wcmVkaWtzaW55YS11bnR1ay1zZWxhc2EtMTEy?oc=5
2020-11-30 10:43:41Z
52782501672638
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG melorot karena aksi profit taking, simak prediksinya untuk Selasa (1/12) - Investasi Kontan"
Post a Comment