Sebuah maskapai baru Super Air Jet muncul di tengah lesunya dunia penerbangan Indonesia. Maskapai ini pun sudah mengantongi sertifikat izin operasi komersial atau Air Operator Certificate (AOC) dengan tipe pesawat Airbus A320.
Dengan begitu maka maskapai baru tersebut siap mengudara di langit Indonesia. Kabarnya, maskapai baru ini memiliki hubungan erat dengan Lion Air Group. Keluarga Rusdi Kirana disebut menjadi pihak yang bekingi maskapai baru ini.
Dilansir dari laporan Debtwire, Senin (28/6/2021), keluarga Kirana lewat Lion Mentari Airlines baru saja menyuntik dana hingga hampir Rp 1 triliun untuk Super Air Jet.
Rincinya, Lion menyuntik dana sebesar Rp 968 miliar ke Super Air Jet dan perubahan Flyindo Aviasi Nusantara (FAN) pada awal Februari lalu. Super Air Jet mendapatkan bagian Rp 518 miliar dan Rp 450 miliar sisanya ke FAN.
Masih dari laporan Debtwire, Super Air Jet disebut dimiliki oleh Farian dan Davin Kirana. Mereka berdua merupakan putra dari Kusnan dan Rusdi Kirana yang membesut Lion Air sejak 1999.
Farian dan Davin memiliki Super Air Jet melalui PT Kabin Kita Top, sebuah perusahaan patungan yang dimiliki keduanya. Mereka masing-masing memegang 50% saham di perusahaan tersebut.
Kabin Kita memiliki 99,8% kepemilikan Super Air Jet. Sementara sisa kepemilikan lainnya dipegang Rudy Lumingkewas yang merupakan Presiden Direktur Lion Air Group, dan Achmad Hasan Direktur Perdagangan Lion Air Group.
Sementara itu di FAN, Farian Kirana memegang 50% saham perusahaan carter pesawat tersebut bersama Denis Firian. Denis merupakan anak lainnya dari Rusdi Kirana.
Di sisi lain, Direktur Umum Lion Air Group Edward Sirait disebut merupakan komisaris di FAN. Sementara Daniel Putut Kuncoro Adi yang merupakan Direktur Keselamatan Dan Keamanan di Lion, juga direktur di FAN.
Dari sisi penyediaan pesawat, Avolon Holdings, CDB Aviation, dan ICBC Leasing sudah menunjukkan komitmennya untuk menyewakan pesawat kepada Super Air Jet. Totalnya, hingga 30 pesawat akan disewakan dari ketiga perusahaan tersebut.
Avolon adalah lessor utama untuk Lion Group dan tampaknya memiliki strategi untuk mendukung Super Air Jet. Avolon mungkin bertaruh bahwa Super Air Jet akan maju dari pasar meninggalkan Lion yang terkepung secara finansial dan tidak mampu bersaing di pasar maskapai penerbangan berbiaya rendah domestik.
(hal/zlf)https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMic2h0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vYmVyaXRhLWVrb25vbWktYmlzbmlzL2QtNTYyMjc0OC9wZW1lZ2FuZy1zYWhhbS1zdXBlci1haXItamV0LWFuYWsta3VzbmFuLWRhbi1ydXNkaS1raXJhbmHSAXdodHRwczovL2ZpbmFuY2UuZGV0aWsuY29tL2Jlcml0YS1la29ub21pLWJpc25pcy9kLTU2MjI3NDgvcGVtZWdhbmctc2FoYW0tc3VwZXItYWlyLWpldC1hbmFrLWt1c25hbi1kYW4tcnVzZGkta2lyYW5hL2FtcA?oc=5
2021-06-28 05:59:52Z
52782833070880
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemegang Saham Super Air Jet Anak Kusnan dan Rusdi Kirana? - detikFinance"
Post a Comment