Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Kamis (24/6/2021), berpeluang membawa indeks bursa acuan Negara Adidaya tersebut mencetak rekor tertinggi baru di penutupan dini hari nanti.
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 176,5 poin (+0,4%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit bertambah menjadi 246,4 poin (+0,73%) ke 34.120,65. Itu merupakan level tertinggi baru menggeser posisi 14 Juni lalu. S&P 500 tumbuh 21,8 poin (+0,5%) ke 4.263,65 dan Nasdaq naik 103,8 poin (+0,73%) ke 14.375,52.
Sektor yang menjadi pengangkat bursa AS di pembukaan adalah komunikasi, konsumer, layanan kesehatan, dan teknologi. Saham Tesla naik lebih dari 2%, sementara GM dan Caterpillar menguat masing-masing sebesar 1%.
Sepanjang pekan lalu, indeks S&P 500 drop 1,9% sementara Dow Jones ambles 3,5% setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengindikasikan kenaikan suku bung acuan paling cepat bisa dilakukan pada 2023 dan inflasi tahun ini bakal lebih tinggi, mencapai 3% lebih.
Namun terbaru, bos bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell di depan Kongres menyatakan bahwa tekanan inflasi di Negara Adidaya tersebut bersifat temporer, sehingga pemodal kembali optimistis.
Investor pun beralih memantau data klaim tunjangan pengangguran pekan lalu yang dilaporkan mencapai 411.000, atau lebih tinggi dari proyeksi analis dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 380.000. Namun realisasi data itu membaik dari klaim pekan sebelumnya yang mencapai 412.000.
"Laporan tenaga kerja menjadi pembuktian lain bahwa ekonomi kembali hidup, meski mungkin dengan gaya yang lebih menantang dibandingkan dengan yang diantisipasi pada titik sekarang," tutur Mike Loewengart, Direktur Pelaksana Investasi E-Trade, dikutip CNBC International.
Pelaku pasar juga memantau negosiasi paket infrastruktur bernilai US$ 1 triliun di mana para senator bipartisan-sebutan untuk politisi yang duduk semeja meski beda partai-membuat kemajuan atas proposal tersebut akan menemui Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih pada Kamis waktu setempat.
Saham perbankan menguat jelang uji tekanan (stress test) oleh The Fed terhadap sektor keuangan tersebut malam nanti, yang hasilnya akan menunjukkan sejauh mana perbankan AS bertahan di tengah beberapa skenario tekanan ekonomi akibat pandemi.
Sejauh ini, bank dipaksa menghentikan aksi pembagian dividen dan aksi beli kembali saham mereka di pasar (buyback) agar modalnya terkumpul untuk menghadapi risiko pandemi. Pasar berekspektasi kebijakan tersebut bakal diperlonggar sehingga saham Goldman Sachs naik 1%.
Dari sisi korporasi, pelaku pasar bakal mencermati Nike dan FedEx yang dijadwalkan merilis kinerja keuangan per kuartal I-2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ags/ags)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDYyNDIxMDIwMC0xNy0yNTU3ODMvd2FsbC1zdHJlZXQtZGlidWthLW1lcmlhaC1kb3ctc2VudHVoLWxldmVsLXRlcnRpbmdnaS1iYXJ10gEA?oc=5
2021-06-24 14:06:28Z
52782830270305
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wall Street Dibuka Meriah, Dow Sentuh Level Tertinggi Baru Market - CNBC Indonesia"
Post a Comment