Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap 21 anak buahnya yang menjadi penumpang pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh bisa segera dievakuasi.
"Fokus kami adalah pada para keluarga, dan bagaimana mereka mendapatkan kepastian mengenai jasad dari yang mereka kasihi untuk bisa mendapatkan kepastian. Jadi kami menunggu dari polri mengenai pemeriksaan forensiknya," kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Selain itu, dia memastikan akan memberi penghargaan yang setimpal bagi PNS Kemenkeu yang menjadi korban tersebut.
"Kemudian tadi kami sudah melihat berbagai peraturan perundang - undangan yang bisa mewadahi apa yang menjadi kewajiban kami kemenkeu, negara, terhadap aparat sipil negara menghadapi kecelakaan seperti itu," ujar dia.
Dia mengakui, kesedihan yang dialami akibat bencana tersebut mempunyai dampak yang cukup besar. Meski jumlah korban dari Kemenkeu 21 orang namun yang mengalami kesedihan sangat banyak.
"Dampaknya mungkin lebih dari hanya 21. Karena 21 kan angka padahal kita tidak bicara tentang angka, ini bicara tentang suasana psikologis kita semuanya," ujar dia.
Sri Mulyani berharap musibah yang menimpa pegawai Kemenkeu tersebut tidak menyurutkan kinerja terlebih menjelang akhir tahun dimana tugas beberapa direktorat cukup banyak.
"Jadi kita akan menjaga suasana ini terutama mendekati akhir tahun untuk direktorat jendral perbendaharaan itu artinya melaksanakan tugas-tugas pencairan anggaran akan memuncak pada 2 bulan ini. Untuk pajak juga 2 bulan ini adalah masa - masa yang sangat tinggi, frekuensinya meningkat. Dan untuk direktorat jendral kekayaan negara kita juga akan follow up terhadap kemarin revaluasi aset," tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3680444/21-pekerja-jadi-korban-lion-air-jatuh-sri-mulyani-akui-beri-dampak-psikologisBagikan Berita Ini
0 Response to "21 Pekerja Jadi Korban Lion Air Jatuh, Sri Mulyani Akui Beri Dampak Psikologis"
Post a Comment