Liputan6.com, New York Harga minyak jatuh dibayangi prospek peningkatan produksi minyak mentah dari Arab Saudi dan Rusia, yang mendorong aksi ambil untung sehari. Ini usai harga minyak berjangka mencapai posisi tertinggi dalam empat tahun terdorong sanksi AS yang akan segera dilakukan kepada Iran, produsen minyak nomor 3 OPEC.
Melansir laman Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun USD 1,71, atau 1,98 persen, menjadi USD 84,58 per barel. Pada hari Rabu, harga minyak Brent naik ke posisi tertinggi di akhir 2014 sebesar USD 86,74 per barel.
Adapun kontrak minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) di AS turun USD 2,08 menjadi USD 74,33 per barel.
Pelaku pasar mengambil keuntungan setelah harga minyak Brent naik ke level overbought yang paling teknis sejak Februari 2012 pada Rabu. Sementara minyak WTI mencatat posisi paling overbought sejak Januari.
Indeks kekuatan relatif (RSI) untuk minyak mentah Brent dan AS tercatat naik minggu ini ke atas 70, level yang sering dianggap sebagai sinyal pasar yang telah meningkat terlalu jauh. Namun pada hari Kamis, RSI kedua kontrak mundur ke bawah 70.
Hal yang turut mempengaruhi harga minyak adalah indeks pasar saham AS. Indeks S&P 500 mencatat penurunan satu hari terbesar sejak akhir Juni.
Hal yang juga menekan harga minyak, persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, yang naik sekitar 1,7 juta barel periode 28 September hingga Selasa, mengutip laporan dari firma intelijen pasar Genscape.
"Kemunduran hari ini tampaknya sangat dipengaruhi penurunan tajam dalam ekuitas dan tampak seperti koreksi yang layak mengingat besarnya percepatan kenaikan harga baru-baru ini," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates, dalam sebuah catatan.
Harga minyak telah meningkat karena pasar bersiap menghadapi sanksi terhadap Iran yang berlaku pada 4 November.
Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih mengatakan pada hari Kamis bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dapat meningkatkan produksi sebesar 1,3 juta barel per hari, tetapi tidak memberikan sinyal bahwa kelompok produsen akan melakukannya.
Kerajaan berencana untuk menginvestasikan $ 20 miliar untuk mempertahankan dan mungkin memperluas kapasitas produksi cadangan minyak, yang saat ini memiliki kapasitas berkelanjutan maksimum sebesar 12 juta bpd.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3659744/harga-minyak-jatuh-dibayangi-prospek-kenaikan-pasokan-dari-arab-saudiBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak Jatuh Dibayangi Prospek Kenaikan Pasokan dari Arab Saudi"
Post a Comment