:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1158948/original/095423800_1456912771-20160302-Panel-Surya-ESDM-Jakarta--Gempur-M-Surya-01.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tak yakin bisa mencapai target investasi pada sektor Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) yang ditetapkan. Di tahun ini, Kementerian ESDM target kan investasi baru EBTKE USD 2 miliar.
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, sampai kuartal III 2018 capaian investasi sektor EBTKE baru 40 persen dari target investasi yang ditetapkan.
"Target investasi di 2018 USD 2 miliar, tapi di triwulan III baru mencapai 40 persen," kata Rida, di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Investasi terbesar disumbang dari pengembangan energi panas bumi. Dia memperkirakan dengan adanya pembangunan Pembangkit Listrik Listrik Panas Bumi (PLTP) sampai akhir tahun, investasi sektor EBTKE akan meningkat namun hanya sekitar 70 persen.
Investasi di sektor EBTKE mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan tertundanya eksekusi proyek yang telah direncanakan. Seperti pemboran sumur panas bumi dan penerapan daftar penyedia seleksi untuk mengikuti proyek kelistrikan EBT.
"Beberapa lokasi untuk geothermal Star Energy, di Pertamina seingat saya ada penundaan pengeboran. Komponen investasi yang signifikan untuk geothermal. Ini yang kemudian membuat capaian realisasi investasi panas bumi agak melamban," tandasnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3677453/target-investasi-energi-baru-terbarukan-sulit-tercapaiBagikan Berita Ini
0 Response to "Target Investasi Energi Baru Terbarukan Sulit Tercapai"
Post a Comment