Jakarta, CNBC Indonesia - Bank global HSBC disebut-sebut dalam dokumen FinCEN Files. Bahkan, bank tersebut dikatakan "mengizinkan penipu" untuk menstransfer jutaan dolar di seluruh dunia, bahkan setelah mereka mengetahui penipuan tersebut.
Ini terjadi saat bank terbesar di Inggris itu memindahkan uang melalui bisnisnya di Amerika Serikat (AS) ke HSBC Hong Kong di 2013 hingga 2014. Angkanya mencapai US$ 80 juta (Rp 1,1 triliun).
Hal ini terkait dengan penipuan investasi yang disebut WCM777. Ini adalah bisnis yang digerakkan warga China bernama Ming Xu di Hong Kong.
Xu sesumbar melalui media sosial bahwa ia mengoperasikan bank investasi global, Pasar Modal Dunia, yang akan memberi keuntungan 100% dalam 100 hari. Namun, ia sebenarnya melakukan skema Ponzi.
Ribuan orang di Asia dan Latin disebut jadi korban. Agama, dalam hal ini Kristen dipakai sebagai tapeng pencitraan serta komunitas miskin juga disasar.
Aktivitas ini kemudian memang dilihat sebagai transaksi mencurigkana (suspicious activity reports/SAR) oleh sistem HSBC. Namun hingga beberapa kali transfer, HSBC tidak melakukan penutupan akun.
Secara rinci, sebagaimana ditulis BBC, HSBC sebenarnya sudah mengajukan laporan aktivitas mencurigakan pertamanya tentang penipuan ini 29 Oktober 2013. Hal itu terkait dengan nomial US$ 6 juta yang dikirim ke para "penipu" di Hong Kong.
Pejabat bank mengatakan tak ada tujuan tujuan ekonomi, bisnis dan hukum yang jelas untuk transaksi itu. Namun menggarisbawahi ada kegiatan dengan skema Ponzi di sana.
Laporan aktivitas mencurigakan kedua terjadi di 2014, di mana ada transaksi senilai US$ 15,4 juta dengan skema yang sama yakni Ponzi. Laporan ketiga di Maret terkait dengan akun WCM777 senilai US$ 9,2 juta.
Penutupan baru dilakukan di 2014 saat regulator AS mengajukan tuntutan. Akun ditutup saat tidak ada lagi uang tersisa di dalamnya. Pengacara untuk investor yang tertipu mengatakan bank seharusnya bertindak lebih cepat untuk menutup rekening para penipu.
Kasus WCM777 muncul saat HSBC mencoba menghindari tuntutan pidana AS atas pencucian uang bos-bos narkoba Meksiko. Saat itu, bank setuju memperbaiki prosedur.
HSBC sendiri mengatakan pihaknya selalu memenuhi kewajiban hukumnya untuk melaporkan aktivitas tersebut. Xu sendiri sudah ditangkap otoritas China pada 2017 dan dipenjara selama tiga tahun karena penipuan.
FinCEN Files sendiri terdiri dari 2.657 dokumen Di dalamnya terdapat 2.100 laporan SAR.
SAR bukan bukti kesalahan terjadi. Melainkan laporan yang dikirimkan bank ke pihak berwenang jika ada nasabahnya yang melakukan kejahatan.
Berkas pertama kali ditemukan BuzzFeed News. Ini kemudian dikembangkan investigasnya oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) dan 400 jurnalis di seluruh dunia.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMDA5MjExMjA3NDItNC0xODgxODUvZGF0YS1maW5jZW4tZmlsZXMtYm9jb3ItaHNiYy1kaWR1Z2EtdGVya2FpdC1wZW5pcHVhbi1uYXNhYmFo0gEA?oc=5
2020-09-21 05:32:00Z
52782392587949
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Data FinCEN Files Bocor! HSBC Diduga Terkait Penipuan Nasabah - CNBC Indonesia"
Post a Comment