Jakarta, CNBC Indonesia - Harga lima saham di daftar LQ45 menguat 4% lebih sepanjang pekan lalu, saat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merah sepanjang pekan lalu. Saham-saham yang menguat tajam ini berasal dari berbagai macam sektor.
Berdasarkan data perdangang Bursa Efek Indonesia (BEI), harga lima saham yang menguat 4% lebih dalam sepekan, yaitu saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 6,52%. Kemudian saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 5,33%.
Lalu saham PT Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES) menguat 4,32%, saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik 4,25% dan saham PT Astra International Tbk (ASII) naik 4,07%.
Sepanjang pekan lalu, IHSG tercatat drop 1,07% dan investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 2,17triliun di pasar reguler.
Saham yang paling banyak dilego asing pekan ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih sebesar Rp 73 triliun dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 243 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan beli bersih sebesar Rp 24 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 38 miliar.
Dari dalam negeri sentimen negatif pekan lalu datang dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang meramal, untuk kuartal III ini, perekonomian Indonesia akan berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%.
Artinya perekonomian Nasional terkontraksi dua kuartal berturut-turut setelah pada kuartal II terkontraksi 5,32% sehingga Indonesia secara sah dan meyakinkan jatuh ke jurang resesi.
Sepanjang tahun atau full year perekonomian juga diprediksi kontraksi 1,7% hingga minus 0,6%. Hal ini lantaran kontraksi akibat pandemi Covid-19 masih akan berlanjut di semester II tahun ini.
"Ini artinya, negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal III dan mungkin juga masih berlangsung untuk kuartal IV yang kita upayakan bisa dekat 0 atau positif," ujarnya melalui konferensi pers virtual, Selasa (22/9/2020).
Dari outlook Kementerian Keuangan, hampir semua sektor penopang pertumbuhan ekonomi di tahun ini mengalami kontraksi. Hanya konsumsi pemerintah yang tumbuh positif karena berbagai bantuan yang diberikan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Mulai dari Konsumsi Rumah Tangga -3% hingga -1,5%, konsumsi Pemerintah 9,8% hingga 17%, Investasi -8,5% sampai -6,6%, Ekspor -13,9% sampai -8,7% dan Impor -26,8% sampai -16%.
Sedangkan di sentimen global muncul dari IHS Markit yang melaporkan purchasing managers' index (PMI) gabungan jasa dan manufaktur bulan September untuk zona euro sebesar 50,1, turun tajam dari bulan Agustus sebesar 51,9.
PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya artinya ekspansi.
Pelambatan tajam ekspansi di bulan September terjadi karena sektor jasa. PMI jasa zona euro dilaporkan sebesar 47,6, turun dari bulan Agustus 50,5. Sektor jasa kembali mengalami kontraksi setelah 2 bulan beruntun berekspansi. Sementara itu PMI sektor manufaktur dilaporkan sebesar 54,3, turun dari bulan sebelumnya 55,2.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDkyODA3MjcxOS0xNy0xODk4MTIvNS1zYWhhbS1scTQ1LW5haWstNC1sZWJpaC1zZXBla2FuLWN1YW4tZ2VkZS1kb25n0gEA?oc=5
2020-09-28 00:30:33Z
52782402600552
Bagikan Berita Ini
0 Response to "5 Saham LQ45 Naik 4% Lebih Sepekan, Cuan Gede Dong! - CNBC Indonesia"
Post a Comment