Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu(30/9/20) dibuka hijau 0,36% di angka 4.896,43. Akan tetapi kenaikan IHSG tidak mampu bertahan lama, pada penutupan sesi pertama IHSG sudah anjlok ke zona merah 0,58% di level 4.850,57.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 373 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 3,4 triliun.
Meski IHSG merah, tapi bursa di kawasan Asia terpantau hijau. Nikkei di Jepang terdepresiasi 1,15%, Hang Seng Index di Hong Kong naik 1,25%, sedangkan Indeks STI di Singapura hijau 0,01%.
Beralih ke bursa efek acuan dunia negeri Paman Sam, Wall Street ditutup memerah pada penutupan dini hari tadi (30/9/20).
Dow Jones terdepresiasi 0,48%, S&P 200 turun0,49%, sedangkan Nasdaq anjlok 0,29% setelah meningkatnya kasus corona kembali membuat takut para pelaku pasar.
Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan negara bagian-nya kembali memperlihatkan trena kenaikan angka positivity rate dan walikota New York City, Bill de Blasio mengatakan presentase kasus positif dari jumlah test mencapai angka 3%, pertama kali dalam sebulan terakhir.
Sektor finansial yang kemarin melesat, kembali terkoreksi setelah investor ketakutan dan melarikan dananya karena kenaikan kasus corona berarti prospek pemulihan ekonomi akan semakin kabur.
Sektor maskapai penerbangan juga menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak hari ini setelah pasar kembali menilai bahwa kongres akan kesulitan dalam menyetujui anggaran paket bantuan sebesar 2,4 juta US$ yang di ajukan.
Paket ini sendiri akan memberikan bantuan subsidi pengangguran, suntikan dana langsung ke rumah tangga, hutang kepada bisnis-bisnis kecil, dan bantuan terhadap sektor penerbangan yang terpukul parah pasca diserang pandemi Covid-19.
Debat panas antara Joe Biden dengan Donald Trump baru saja berakhir dengan kedua calon presiden saling memotong pembicaraan masing-masing dan saling serang secara personal bahkan sampai melenceng dari topik pembicaraan.
Analisis Teknikal
Foto: IHSG Teknikal
IHSG |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di garis batas bawah BB, dengan BB yang menyempit maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terparesiasi.
Untuk merubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 4.871. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 4.821.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 34, yang menunjukkan RSI mendekati indikator jenuh jual sehingga IHSG berpotensi untuk terapresiasi.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di garis batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung terapresiasi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang masih berada di dekat zona jenuh jual.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDkzMDEyMTQwOS0xNy0xOTA1NTEvaW52ZXN0b3ItamFuZ2FuLXB1dHVzLWFzYS1zZXNpLTItaWhzZy1wdW55YS1oYXJhcGFuLWJhbmdraXTSAQA?oc=5
2020-09-30 05:43:34Z
52782406539548
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investor Jangan Putus Asa, Sesi 2 IHSG Punya Harapan Bangkit - CNBC Indonesia"
Post a Comment