Search

Bendungan Jebol! Kenaikan Harga Emas Tak Terbendung - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan pagi hari ini. Ke depan, seperti apakah nasib harga sang logam mulia?

Pada Kamis (13/1/2022) pukul 07:03 WIB, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.825,21/troy ons. Turun 0,01% dibandingkan sehari sebelumnya.

Wajar kalau hari ini harga emas turun. Sebab, harga aset ini sudah naik empat hari beruntun. Selama empat hari tersebut, kenaikannya tercatat 2,05%.


Kenaikan harga yang sudah lumayan tinggi ini membuat investor tergoda untuk mencairkan cuan. Emas yang mengalami tekanan jual pun harganya turun.

Namun, ke depan prospek harga emas masih akan cerah. Wang Tao, Analis Teknikal Reuters, memperkirakan ruang kenaikan harga masih terbuka.

"Harga emas akan menguji titik resistance US$ 1.830/troy ons. Penembusan di atas titik itu akan membuat harga naik lagi ke US$ 1.848/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.

xauSumber: Reuters

Harga emas, lanjut Wang, sudah menembus resistance bawah US$ 1.815/troy ons dan mengarah ke resistance selanjutnya di US$ 1.830/troy ons. Kenaikan harga emas akan didorong oleh gelombang C, yang bisa membuat harga naik hingga ke US$ 1.850/troy ons.

"Sekarang US$ 1.815/troy ons menjadi support baru. Penembusan di bawah titik ini akan membuat harga jatuh ke US$ 1.801/troy ons," tambah Wang.

Akan tetapi, sepertinya tren kenaikan harga emas sulit dibendung. Bahkan Wang menyebut target bullish bisa mencapai US$ 1.920/troy ons.

"Target realistis ada di rentang US$ 1.849-1.877/troy ons. Kenakan harga emas akan terbagi dalam lima gelombang kecil," tulisnya.

xauSumber: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDExMzA3MTM1Ni0xNy0zMDY4ODUvYmVuZHVuZ2FuLWplYm9sLWtlbmFpa2FuLWhhcmdhLWVtYXMtdGFrLXRlcmJlbmR1bmfSAQA?oc=5

2022-01-13 00:35:08Z
1248651539

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bendungan Jebol! Kenaikan Harga Emas Tak Terbendung - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.