Search

The Fed Siap Naikkan Suku Bunga, Wall Street PHP, IHSG Piye? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,5% dan kembali ke level psikologisnya di 6.600 pada perdagangan Rabu kemarin (26/1/2022).

Untuk hari ini, pelaku pasar perlu mencermati beberapa sentimen. Pertama tentu dari Wall Street, harga saham di Bursa New York kembali ambles setelah sempat dibuka semringah Dow dan S&P 500 berakhir terkoreksi dan hanya Nasdaq yang hijau tipis.

Koreksi yang terjadi menyusul berbagai pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa risiko kenaikan inflasi masih tinggi, sehingga bank sentral AS harus lebih gesit.


Meskipun Powell tidak menyampaikan berapa kali suku bunga acuan akan dinaikkan tetapi sinyal kenaikan pertama akan dilakukan di bulan Maret nanti semakin jelas.

Di saat bersamaan tapering off juga dijadwalkan berakhir pada kuartal I ini. Selain membahas tentang kenaikan suku bunga acuan, dalam konferensi persnya Jerome Powell juga mensinyalkan bahwa The Fed akan mulai mengurangi ukuran balance sheet-nya.

Sekali lagi Powell tidak mengatakan kapan waktu dan seberapa besar serta seberapa cepat waktunya. Namun yang pasti hal tersebut akan dilakukan setelah The Fed melakukan pengetatan moneter yaitu dengan menaikkan suku bunga acuan.

Amblesnya Wall Street serta kenaikan yield obligasi pemerintah AS kembali menjadi sentimen negatif untuk pasar keuangan Asia terutama bursa saham yang ditutup semringah kemarin.

Analisis Teknikal

teknikalFoto: Putra
teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode harian (daily) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Berdasarkan indikator BB, level support terdekat IHSG berada di 6.562. Sedangkan level resisten terdekat di 6.646 dan selanjutnya di 6.700.

Apabila melihat indikator Relative Strength Index (RSI), saat ini momentum jual dan beli cenderung netral mengingat indikator RSI berada di level 47,20.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 berada di bawah garis EMA 26 dan bar histogram pun berada di area negatif.

Dengan mempertimbangkan adanya banjir sentimen negatif, maka memang ada peluang IHSG hari ini akan mengalami koreksi. Namun IHSG harus menguji level support terdekatnya terlebih dahulu di 6.562.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/vap)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDEyNzA2NTk0OC0xNy0zMTA3NzYvdGhlLWZlZC1zaWFwLW5haWtrYW4tc3VrdS1idW5nYS13YWxsLXN0cmVldC1waHAtaWhzZy1waXll0gEA?oc=5

2022-01-27 00:45:45Z
1115207062

Bagikan Berita Ini

0 Response to "The Fed Siap Naikkan Suku Bunga, Wall Street PHP, IHSG Piye? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.