Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan yang terus memanas antara Ukraina dan Rusia berpotensi memberikan dampak negatif pada pasar global, mulai dari harga komoditas, obligasi, hingga pasar saham. Namun, dari sejumlah potensi dampak tersebut, Indonesia justru bisa mendapatkan keuntungan dari ketegangan hubungan Ukraina-Rusia. Kok bisa?
Ini karena pasar energi kemungkinan akan terpukul jika ketegangan berubah menjadi konflik. Gas alam Eropa bergantung 35% dari Rusia.
Tak cuma itu, pasar minyak juga bisa terpengaruh dari konflik ini. JPMorgan mengatakan ketegangan mempertaruhkan "lonjakan material" dalam harga minyak dan mencatat bahwa kenaikan bisa menjadi US$150 per barel.
Ketika harga gas alam dan minyak meningkat akibat konflik, ini akan mendorong harga komoditas energi pengganti yaitu batu bara.
"Jika konflik (Rusia-Ukraina) memanas akan ada gangguan pasokan gas alam. Korelasi gas alam, minyak mentah, dan batu bara pergerakannya similar atau sejalan. Maka gas naik ada pergerakan harga energi lainnya naik beriringan," kata Girta Yoga, Research & Development ICDX dalam Commodity Outlook 2022, Selasa (25/1/2021).
Jika harga energi melaju seperti perkiraan, maka Indonesia akan diuntungkan sebagai pemasok komoditas energi dunia khususnya batu bara.
Indonesia adalah eksportir batu bara terbesar di dunia. Berdasarkan data Badan Energi Internasional (IEA), ekspor batu bara dari Indonesia tercatat sebesar 405 juta ton. Sehingga harga yang meningkat dapat membuat pendapatan Indonesia juga meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(hsy/hsy)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDIwNjEyMjIyNC0xNy0zMTMxOTMvcmktZGFwYXQtdW50dW5nLWRhcmkta29uZmxpay1ydXNpYS11a3JhaW5hLWtvay1iaXNhLXlh0gEA?oc=5
2022-02-06 07:00:12Z
1277516056
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RI Dapat Untung dari Konflik Rusia-Ukraina, Kok Bisa Ya? - CNBC Indonesia"
Post a Comment