Search

5 Saham Bank Ini Melesat, Jadi Pendorong IHSG - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan raksasa terpantau kompak bergairah pada perdagangan sesi I Jumat (21/6/2024) dan turut menopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi I hari ini.

Per pukul 11:03 WIB, kelima saham bank raksasa bergairah pada sesi I hari ini, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang paling kencang penguatannya di sesi I hari ini, yakni mencapai 4,68% ke posisi Rp 4.470/unit.

Sedangkan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi saham yang paling minor penguatannya pada sesi I hari ini, yakni melesat 1,23% menjadi Rp 2.470/unit.

Saham perbankan raksasa juga menjadi penopang atau movers IHSG pada sesi I hari ini, dengan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi penopang terbesar di antara saham bank raksasa lainnya yakni mencapai 20,4 indeks poin.

Berikut pergerakan saham bank raksasa pada sesi I hari ini.

Emiten Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 4470 4,68%
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI 4550 3,41%
Bank Mandiri (Persero) BMRI 6150 3,36%
Bank Central Asia BBCA 9625 2,12%
Bank Syariah Indonesia BRIS 2470 1,23%

Sumber: RTI

Saham bank raksasa berhasil bangkit dan bergerak sumringah setelah pasar kembali optimis bahwa proyeksi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) kembali mencuat.

Diprediksi, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan 31 Juli 2024. Namun, pasar melihat peluang The Fed akan menurunkan suku bunganya dua kali dalam tahun ini, yakni pada pertemuan September sebesar 25 basis poin ke 5,00% - 5,25%. Kemudian sekali lagi pada Desember sebesar 25 basis poin ke 4,75%-5,00%.

Optimisme pasar akan prospek pemangkasan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini terjadi seiring data ekonomi AS yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Sebelumnya kemarin, permohonan tunjangan pengangguran AS yang pertama kali turun secara moderat pada pekan yang berakhir 15 Juni 2024.

Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS, klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 5.000 menjadi 238.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 15 Juni.

Angka ini hanya membalikkan sekitar sepertiga lonjakan pada minggu sebelumnya, yang telah mendorong kenaikan klaim ke level tertinggi dalam 10 bulan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 235.000 klaim pada minggu terakhir.

Data tenaga kerja yang cenderung mendingin tersebut membuat pasar semakin optimis bahwa The Fed dapat melakukan pemangkasan suku bunga acuannya pada tahun ini, meski data inflasi AS masih cukup jauh dari target The Fed.

Di lain sisi, keputusan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga acuannya juga turut menopang saham perbankan raksasa pada sesi I hari ini.

Kemarin, BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuannya di level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 20-21 Juni 2024.

Sedangkan suku bunga Deposit Facility naik ke posisi 5,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 7%.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Juni 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate 6,25%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (20/6/2024)

Hal ini sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya. Konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 11 lembaga/institusi dengan sepakat memperkirakan BI akan tetap di level 6,25% atau tidak mengalami kenaikan maupun penurunan pada pertemuan Juni ini.

"Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro stabilitas sebagian langkah preemptive dan forward looking untuk pastikan inflasi sesuai sasaran 2,5 plus minus 1% pada 2024 dan 2025," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (20/6/2024)

Kebijakan ini, kata Perry akan didukung dengan penguatan operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stabilitas rupiah dan masuknya aliran modal asing. Diketahui rupiah kini sudah menembus level Rp16.400.

"Sementara itu kebijakan makro prudential dan sistem pembayaran tetap pro-growth dukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," jelasnya.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

Sanggahan:Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Musim Dividen Tiba, Saham Bank Himbara Diburu Investor


(chd/chd)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMiamh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDI0MDYyMTExMDcyNS0xNy01NDgwOTkvNS1zYWhhbS1iYW5rLWluaS1tZWxlc2F0LWphZGktcGVuZG9yb25nLWloc2fSAW5odHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyNDA2MjExMTA3MjUtMTctNTQ4MDk5LzUtc2FoYW0tYmFuay1pbmktbWVsZXNhdC1qYWRpLXBlbmRvcm9uZy1paHNnL2FtcA?oc=5

2024-06-21 04:14:59Z
CBMiamh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDI0MDYyMTExMDcyNS0xNy01NDgwOTkvNS1zYWhhbS1iYW5rLWluaS1tZWxlc2F0LWphZGktcGVuZG9yb25nLWloc2fSAW5odHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyNDA2MjExMTA3MjUtMTctNTQ4MDk5LzUtc2FoYW0tYmFuay1pbmktbWVsZXNhdC1qYWRpLXBlbmRvcm9uZy1paHNnL2FtcA

Bagikan Berita Ini

0 Response to "5 Saham Bank Ini Melesat, Jadi Pendorong IHSG - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.