Search

IHSG Merah Gak Ngaruh! Asing Langsung Borong 5 Saham Ini - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup minus 0,81% di posisi 4.879,13 pada perdagangan Selasa kemarin (23/6/2020), tak mampu tembus level 5.000. Indeks hanya sempat mencapai level tertinggi harian kemarin di level 4.938, lalu akhirnya terjerembab di zona merah.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 147 saham naik, 249 saham turun, dan 172 saham stagnan, dengan nilai transaksi harian sebesar Rp 6,52 triliun.


Investor asing pada perdagangan kemarin juga mencatatkan jual bersih (net sell) Rp 527,90 miliar di semua pasar, terbesar berasal dari pasar regular mencapai Rp 508 miliar di tengah kejatuhan IHSG.

Data BEI mencatat, dalam sepekan terakhir, investor asing masih keluar Rp 2,53 triliun dan sebulan terakhir juga net sell Rp 2,25 triliun.

Secara tahun berjalan, atau year to date (YTD) asing keluar Rp 13,41 triliun, jumlahnya berkurang karena ada net buy asing di pasar nego dan tunai pada periode YTD yang mencapai Rp 17,12 triliun.

Meski IHSG tak mampu menghijau, data BEI mencatat, ada lima saham yang mampu menarik dana asing masuk alias net buy dalam sehari, kelimanya yakni:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Saham BBCA dibeli asing paling banyak yakni Rp 142,62 miliar dalam sehari, dengan harga saham naik 1,44% di posisi Rp 28.100/saham. Sepekan terakhir, saham bank milik Grup Djarum ini turun 2,43% dan sebulan terakhir naik 18%. Asing sebulan masuk Rp 2,33 triliun di pasar reguler.

2. PT Astra International Tbk (ASII)

Saham induk Grup Astra dibeli asing hingga Rp 25,12 miliar, kenaikan harga saham cuma 0,20% di posisi Rp 4.900/saham. Saham ASII naik sebulan terakhir hingga 23%, sementara asing masuk pada periode ini mencapai Rp 346 miliar.

3. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL)

Saham emiten jasa transportasi laut ini dibeli asing Rp 18,75 miliar, sahamnya juga naik 2,14% di posisi Rp 286/saham melanjutkan kenaikan saham pada perdagangan Senin. Saham BULL sebulan terakhir melesat 32% dan asing masuk di semua pasar Rp 23 miliar (khusus di pasar reguler asing net sell Rp 20,53 miliar, sementara pasar tunai dan nego asing masuk Rp 44 miliar).

4. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Saham induk Holding semen BUMN ini justru minus 0,26% di posisi Rp 9.550/saham, asing masuk Rp 8,3 miliar. Sebulan terakhir saham SMGR naik 12% dan asing juga mencatatkan beli bersih Rp 197 miliar di semua pasar.

5. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Saham bank BUMN ini dibeli asing Rp 6,7 miliar, tapi saham BMRI minus 0,42% di posisi Rp 4.790/saham pada Selasa kemarin. Sebulan terakhir saham BMRI naik 18% dan asing keluar Rp 37 miliar di pasar reguler.

Dari lima saham ini, total asing masuk Rp 201,49 miliar pada perdagangan Selasa kemarin. Namun salah satu sentimen yang masih membuat asing kabur dan IHSG melemah ialah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pelaku pasar makin khawatir dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Amerika dan Brazil, diikuti oleh Jerman di mana tingkat reproduksinya mengalami peningkatan secara substansial.

Sekuritas ini menyebut secara jangka menengah hingga panjang, tentu saja kenaikan korban yang terinfeksi virus corona akan mempengaruhi pemulihan ekonomi. Sejauh ini WHO sudah mendapatkan laporan 183.000 kasus yang dilaporkan di seluruh dunia.

Sekuritas lainnya, Panin Sekuritas juga menilai indikasi penurunan IHSG semakin jelas, baik dari indikator teknikal maupun kondisi yang minim sentimen.

Di sisi lain, ada setidaknya tiga saham yang banyak dilepas asing kemarin. Adapun saham-saham yang dilego asing yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 254,9 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 116,6 miliar, dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Rp 41,8 miliar.

Saham TLKM pada perdagangan kemarin minus 2,19% di level Rp 3.130/saham, saham BBRI juga minus 1,63% di posisi Rp 3.010/saham dan saham CTRA minus 6,52% di posisi Rp 645/saham.

Depresiasi terbesar yang dialami saham Ciputra Development yang harga sahamnya anjlok menyentuh level Auto Reject Bawah (ARB) dengan penurunan sebesar 6,52% ke harga Rp 645/unit.

Menurut Tim Riset CNBC Indonesia, penurunan ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan rencana penawaran umum terbatas (PUT) Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non-HMETD) atau private placement dengan nilai nominal sebesar Rp 250/saham kendati harga pelaksanaan belum ditentukan.

Dalam PUT ini, perseroan akan menerbitkan saham baru tanpa HMETD sebanyak-banyaknya 1,853 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

Ketakutan para pelaku pasar di saham CTRA wajar terjadi, sebab harga private placement dikhawatirkan jauh di bawah harga pasar CTRA yaitu Rp 645/unit. Apalagi dengan private placement ini para pemegang saham kepemilikannya akan terdilusi kurang lebih sebesar 10%.

Adapun dua saham lain yang ramai dilepas asing kemarin yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) jual bersih Rp 29,2 miliar dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) net sell Rp 25,3 miliar.

Saksikan video terkait di bawah ini:


(tas/sef)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDYyMzIyMDI0MC0xNy0xNjc1MTUvaWhzZy1tZXJhaC1nYWstbmdhcnVoLWFzaW5nLWxhbmdzdW5nLWJvcm9uZy01LXNhaGFtLWluadIBAA?oc=5

2020-06-24 00:36:54Z
52782241973365

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Merah Gak Ngaruh! Asing Langsung Borong 5 Saham Ini - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.