Search

Wah! Barito Pacific Terdepak, Sinar Mas Resmi Masuk Big Cap - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat (26/6/20) ditutup di zona hijau yang naik 7,36 poin atau 0,15% ke level 4.904,09 mengekor kinerja ciamik dari bursa Wall Street di tengah berita regulator AS yang berencana untuk melonggarkan peraturan perbankan.

Kendati demikian, sepekan terakhir IHSG justru mengalami pelemahan. Sentimen negatif dari dalam dan luar memang cenderung dominan sehingga membuat indeks utama bursa saham Tanah Air terkoreksi.

IHSG terpangkas 0,77% dalam seminggu kemarin. IHSG mencatatkan level tertingginya di 4.964,735 dan terendahnya di 4.879,133 sepekan ini. Asing masih membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 2,22 triliun di semua pasar.


Sentimen buruk datang membayangi pasar saham pekan kemarin. Beberapa negara kembali melaporkan tingginya pertambahan kasus baru infeksi Covid-19. Jumlah orang yang terjangkit secara global kini berada di angka 10 juta lebih.

Kondisi ini membuat kinerja saham emiten-emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) besar di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.

Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.633 triliun. Sementara hingga Senin ini (29/6/2020) sesi I pukul 09:45 WIB, total kapitalisasi pasar saham big cap turun 0,05% menjadi Rp 2.631,72 triliun.

Pada perdagangan Senin ini, IHSG berada dizona merah hingga pukul 09:45 WIB, IHSG melemah26,17 poin atau 0,53% ke level 4.877,92 mencerna kinerja yang mengecewakan dari bursa Wall Street di tengah lonjakan kasus baru virus corona.

Jajaran 10 Besar Emiten dengan Market Cap Terbesar

Emiten

19 Juni 2020 (Rp T)

No

Emiten

26 Juni 2020 (Rp T)

No

Emiten

29 Juni 2020 (Rp T)

BCA/BBCA

680

1

BCA/BBCA

689

1

BCA/BBCA

695,27

Bank Bri/BBRI

379

2

Bank Bri/BBRI

370

2

Bank Bri/BBRI

371,27

Telkom/TLKM

325

3

Telkom/TLKM

316

3

Telkom/TLKM

315,02

Unilever/UNVR

307

4

Unilever/UNVR

301

4

Unilever/UNVR

299,48

Bank Mandiri/BMRI

225

5

Bank Mandiri/BMRI

231

5

Bank Mandiri/BMRI

229,13

Sampoerna/HMSP

201

6

Astra/ASII

198

6

Astra/ASII

194,73

Astra/ASII

198

7

Sampoerna/HMSP

193

7

Sampoerna/HMSP

192,51

Chandra Asri/TPIA

121

8

Chandra Asri/TPIA

115

8

Chandra Asri/TPIA

114,13

Barito Pacific/BRPT

105

9

Sinar Mas/SMMA

111

9

Sinar Mas/SMMA

111,43

Indofood CBP/ICBP

104

10

Indofood CBP/ICBP

108

10

Indofood CBP/ICBP

108,75

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Senin (29/6/2020)

Berdasarkan data di atas terjadi perubahan posisi, pada pekan kemarin dengan pekan sebelumnya, dimana PT Astra Internasional Tbk (ASII)  menggeser posisi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang masing-masing berada di urutan keenam dan ketujuh.

Sementara PT Sinar Mas Mulltiartha Tbk (SMMA) menjadi penghuni baru yang sekaligus merebut posisi PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang terdegradasi dari zona 10 big cap. Saat ini SMMA berada di posisi kesembilan.

Kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik menjadi Rp 695,27 triliun per pukul 09:45 WIB Senin ini, dari pekan lalu Rp 689 triliun. Market cap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melonjak ke Rp 371,27 triliun dari Rp 370 triliun.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom turun menjadi Rp 315,02 triliun dari Rp 316 triliun. Kapitalisasi pasar PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga ambles menjadi Rp 299,48 triliun dari sebelumnya Rp 301 triliun.

Berikutnya market cap PT Bank Mandiri tbk (BMRI) turun menjadi Rp 229,13 triliun dari sebelumnya Rp 231 triliun, Astra naik menjadi Rp 194,73 triliun dari Rp 198 triliun, HMSP turun menjadi Rp 192,51 triliun dari Rp 193 triliun, sementara PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) ambles menjadi Rp 114,13 triliun dari Rp 115 triliun.

Sementara PT Sinar Mas Mulltiartha Tbk (SMMA) naik menjadi Rp 111,43 triliun dari Rp 111 triliun, sedangkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik menjadi Rp 108,75 triliun dari Rp 108 triliun.

Artinya ada empat emiten big cap yang mencatat kenaikan nilai kapitalisasi pasar dan enam emiten yang membukukan penurunan.

ASII membukukan penurunan paling besar yaitu Rp 3,27 triliun. Sementara emiten yang membukukan kenaikan paling besar yaitu BBCA sebesar Rp 6,27 triliun.

Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Saksikan video terkait di bawah ini:


(har/har)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDYyOTEwMTU0My0xNy0xNjg2NjIvd2FoLWJhcml0by1wYWNpZmljLXRlcmRlcGFrLXNpbmFyLW1hcy1yZXNtaS1tYXN1ay1iaWctY2Fw0gEA?oc=5

2020-06-29 04:57:08Z
52782255660993

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Wah! Barito Pacific Terdepak, Sinar Mas Resmi Masuk Big Cap - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.