Search

Sesi 2 Berat Bagi IHSG untuk Rebound, Ini Penyebabnya - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari Selasa (23/6/2020) melemah menyusul kekhawatiran bakal memanasnya lagi hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Sebagaimana diberitakan CNBC International, Penasihat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro menyatakan bahwa nasib perjanjian dagang AS-China sudah berakhir. Pernyataan ini pun memperburuk sentimen pasar dan membuyarkan ekspektasi bahwa perang dagang bakal segera berakhir, terutama di tengah pandemi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 3,19 triliun, dengan investor asing jual bersih (net sell) sebesar Rp 200,15 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 4,3 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 340.062 kali transaksi.


Saham-saham yang turun di antaranya saham PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) (-6,80), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) (-6,52%), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) (-5,30%), sedangkan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) (-3,85%) dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) (-3,52%).

Penurunan IHSG ini juga datang setelah kehidupan new normal yang mulai diberlakukan sejumlah Negara memberikan konsekuensi peningkatan penularan virus corona. Oleh karena itu, muncul kekhawatiran bahwa jikalau kasus corona terus bertambah dalam jumlah yang signifikan, maka social distancing akan kembali diketatkan.

Ketika aktivitas sangat terbatas, maka sama saja menghentikan laju roda perekonomian. Harapan new normal akan membawa pemulihan ekonomi mulai paruh kedua 2020 menjadi buram. Ketidakpastian masih sangat tinggi, karena ada risiko social distancing kembali digalakkan.

Pada perdagangan sesi II IHSG terpantau masih bergerak volatil bahkan cenderung melemah, yang tercermin dari indikator BB yang berada di area support.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG masih berada di area support, dengan garis BB yang melebar maka pergerakan selanjutnya cenderung menurun.

Untuk melanjutkan penurunan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level support selanjutnya yang berada di area 4.890 kembali hingga area 4.850. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati level resistance yang berada di area 4.930 hingga area 4.970.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berpotongan di wilayah positif dan kembali berada di zona negatif maka kecenderungan pergerakan IHSG masih konsolidasi atau koreksi.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 30 setelah sempat menyentuh area 20 yang sekaligus menjadi area jenuh jual atau oversold, artinya pergerakan mencoba untuk rebound.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator garis BB yang berada di area support dan melebar dikombinasikan dengan MACD yang berada di zona negatif, maka pergerakan IHSG selanjutnya diperkirakan masih tertekan atau terkoreksi.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Saksikan video terkait di bawah ini:


(har/har)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDYyMzEyNTUzNC0xNy0xNjczNTYvc2VzaS0yLWJlcmF0LWJhZ2ktaWhzZy11bnR1ay1yZWJvdW5kLWluaS1wZW55ZWJhYm55YdIBAA?oc=5

2020-06-23 06:08:29Z
52782241973365

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sesi 2 Berat Bagi IHSG untuk Rebound, Ini Penyebabnya - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.