Search

Kemarin Cuan Seceng, Hari Ini Emas Antam Ambles Nyaris Goceng - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau yang dikenal dengan emas Antam hari ini mengalami penurunan setelah sempat menguat tipis kemarin. 

Pada Jumat (21/8/2020) harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 1.031.000 per gramnya. Hari ini Sabtu (22/8/2020) harga logam mulia Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 1.027.000/gram.

Penurunan harga logam mulia ini mengekor harga emas dunia. Kemarin harga emas dunia turun 0,16%, hari ini giliran harga emas Antam yang terpangkas 0,39%. Sebelumnya saat harga emas global anjlok sampai 3,5% lebih, harga emas Antam juga mengekor ambrol Rp 28.000 per gramnya atau terkoreksi 2,64%.


Korelasi yang tinggi antara emas Antam dan emas global adalah sebagai akibat dari kesamaan kelas atau jenis asetnya. Sentimen yang menggerakkan harga emas dunia saat ini adalah pergerakan dolar AS dan kebijakan moneter bank sentral Negeri Paman Sam atau dikenal dengan the Fed. 

Ketika harga emas sempat ambrol 3,5% pekan ini, sentimen yang dirasakan pasar adalah bank sentral yang dipimpin oleh Jerome Powell itu gagal memberikan panduan ke depan terkait suku bunga acuan. 

Selain itu pasar juga bereaksi terhadap pernyataan the Fed yang tak akan menggunakan perangkat moneter baru yaitu yield curve control yang bakal menahan imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap rendah untuk waktu yang lama.

Sebagai aset yang tak memberikan imbal hasil, ketika yield obligasi pemerintah masih positif dan menarik maka memegang emas menjadi tak menarik bagi investor dan akhirnya logam kuning tersebut berpotensi dilego.

Di sisi lain harga emas juga melorot akibat bangkitnya dolar dari keterpurukan. Ketika menengok ke belakang harga emas sempat mencatatkan reli panjang hingga sembilan pekan beruntun. 

Pemicunya apalagi kalau bukan indeks dolar yang anjlok ke level terendah dalam dua tahun. Kini koreksi terhadap dolar sudah mulai berhenti. Greenback mulai bangkit dan berbalik menekan emas. 

Ke depan pergerakan dolar AS masih akan jadi pemicu utama volatilitas di pasar emas. Survei yang dilakukan Kitco menunjukkan analis Wall Street berbeda pendapat dalam hal prospek harga emas pekan depan.

Sebanyak 47% analis yang disurvei mengatakan harga emas berpeluang naik lebih tinggi minggu depan. Sementara itu 47% analis lainnya memperkirakan hal yang sebaliknya. Sisanya netral.

Berbeda dengan analis Wall Street, responden dari Main Street justru memandang harga emas minggu depan masih bisa menguat. Sebanyak 56% memandang bullish logam kuning itu, 25% bearish dan sisanya netral.

Namun prospek emas untuk jangka panjang dinilai masih positif mengingat masih banyak risiko ketidakpastian global baik seputar pandemi, tensi geopolitik Washington-Beijing, hingga ancaman inflasi yang lebih tinggi di masa mendatang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(twg/twg)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMifmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL2ludmVzdG1lbnQvMjAyMDA4MjIxMDQ2NTQtMjEtMTgxMjEwL2tlbWFyaW4tY3Vhbi1zZWNlbmctaGFyaS1pbmktZW1hcy1hbnRhbS1hbWJsZXMtbnlhcmlzLWdvY2VuZ9IBAA?oc=5

2020-08-22 04:42:00Z
52782342428054

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kemarin Cuan Seceng, Hari Ini Emas Antam Ambles Nyaris Goceng - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.