Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Kamis (27/8/20) ditutup di zona merah dengan penurunan tipis 0,08% di level 5.336,18 setelah sempat dibuka naik tinggi.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 530 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 6,7 triliun.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 98 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 80 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 45 miliar dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 7 miliar.
Foto: Teknikal IHSG
Teknikal IHSG |
Teknikal Analisis
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada diarea pivot maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terapresiasi.
Setelah berhasil kemarin IHSG berhasil bertahan di level 5.300 dan pagi ini IHSG berhasil menyentuh level 5.350. IHSG akan kembali mencoba menguji resis nya di angka tersebut di sesi kedua, selanjutnya jalan menuju target penguatan 5.458 semakin mulus jika indeks kebanggaan Tanah Air ini mampu ditutup di level 5.350.
Support (batas bawah) terdekat kini berada di 5.315, selama bertahan di atasnya, IHSG masih cenderung menguat.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 62, yang belum menunjukkan indikator jenuh beli akan tetapi sudah mendekati zona jenuh beli sehingga biasanya menandakan pergerakan IHSG selanjutnya akan cenderung terdepresiasi.
Akan tetapi terkadang jika momentum sedang kuat Stochastic bisa tertahan di wilayah sekitar overbought dalam waktu yang cukup lama.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area pivot, maka pergerakan selanjutnya cenderungterapresiasi.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDgyNzEyMDcyMi0xNy0xODIzOTEvcmVoYXQtc2VqZW5hay1zZXNpLWlpLWloc2ctc2lhcC1zaWFwLW1hdS10ZXJiYW5n0gEA?oc=5
2020-08-27 05:28:31Z
52782348858706
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rehat Sejenak, Sesi II IHSG Siap-siap Mau Terbang - CNBC Indonesia"
Post a Comment