Search

5 Saham LQ45 Ini Tokcer, Emiten Milik Sandiaga Uno Teratas - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis kemarin (17/9/20) ditutup anjlok 0,40% di level 5.038,40 setelah keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 445 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 6,6 triliun.

Sebanyak 149 saham naik, 269 saham ambles, dan 155 saham stagnan.


Saham yang paling banyak dilego asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih sebesar Rp 303 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 104 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan beli bersih sebesar Rp 57 miliar dan PT Telekomunikasi Indoneisa Tbk (TLKM) dengan net buy sebesar Rp 58 miliar.

Dari deretan saham-saham di Indeks LQ45, 45 saham paling likuid dan berfundamental baik, juga terdapat lima saham yang menguat kemarin, tertinggi dibanding 40 saham lainnya.

5 Top Gainers LQ45 17 September

1. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Saham tambang emas Grup Saratoga ini naik 2,94% di level Rp 1.575/saham. Dalam 3 bulan terakhir, saham MDKA melesat 21,15%. Sebelumnya saham ini mendapat sentimen negatif ketika Presiden Direktur MDKA, Tri Boewono menyampaikan, ada penghentian sementara tambang emas karena ada insiden keretakan pada permukaan heap leach pad pada Sabtu, 12 September 2020.

Sebagai tindakan pencegahan, karyawan dan peralatan tambang dievakuasi. "Produksi dihentikan sementara, tapi ekstraksi terus kita produksi," kata Tri, dalam paparan publik tahunan 2020 secara daring, Selasa (15/9/2020). MDKA dipegang kendali oleh Grup Saratoga yang dimiliki oleh dua pengusaha nasional, Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya.

2. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Saham emiten properti Grup Sinarmas ini naik 2,04% di level Rp 750/saham. Dalam 3 bulan terakhir saham BSDE masih minus 1,32%. BSDE mendapat katalis positif setelah memulai kerja sama proyek pembangunan area terpadu atau TOD (transit-oriented development) berkonsep smart di BSD City, Tangerang dengan Mitbana Pte. Ltd. (Mitbana), perusahaan patungan Mitsubishi Corporation dan Surbana Jurong. Surbana adalah perusahaan Singapura yang dimiliki Temasek.

3. PT Astra International Tbk (ASII)

Saham induk Grup Astra ini naik 1,67% di posisi Rp 4.860/saham. Dalam 3 bulan terakhir, saham ASII naik 1,46%. Harga saham emiten yang bergerak di sektor otomotif maupun sektor pendukungnya, termasuk ASII, kemarin bergerak bervariatif saat IHSG. Saham otomotif bergerak hijau menyambut kabar bahwa pajak mobil akan ditekan hingga 0% serta mulai pulihnya penjualan otomotif di Tanah Air.

4. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)

Saham emiten pengelola RS Mitra Keluarga ini naik 1,29% di level Rp 2.350/saham. Dalam 3 bulan terakhir saham MIKA turun 1,26%. Sebelumnya MIKA mendapat sentimen positif dengan pembagian dividen tunai sebesar Rp299,17 miliar sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (24/6/2020).

5. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Saham emiten induk Telkomsel ini naik 1,08% di level Rp 2.820/saham, dalam 3 bulan saham TLKM minus 6,93%. Telkom, melalui anak usahanya yakni Telkomsel dikabarkan berinvestasi di perusahaan rintisan decacorn PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek. Telkomsel disebut sudah mencapai kesepakatan investasi dengan Gojek. Kabar ini juga mendorong kenaikan harga saham TLKM.

Satu sentimen bagi pasar modal kemarin datang dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. RDG yang digelar pada 16-17 September 2020 itu pun memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di posisi 4%.

Dewan Gubernur BI yang dipimpin oleh Perry Warjiyo sebagai Gubernur menilai langkah tersebut masih konsisten untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Perry mengatakan Bank Indonesia akan terus menempuh langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional dengan mencermati dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap prospek perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional," kata Perry dalam pernyataan resminya.

Keputusan RDG BI ini juga sejalan dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dimana hasilnya suku bunga acuan tetap bertahan di 4% dalam RDG bulan ini. Seluruh institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tidak ada yang menyatakan lain, tidak ada dissenting opinion.

Untuk pekan ini, analis memperkirakan IHSG konsolidasi cenderung melemah, dengan level batas penahan bawah (support) 4.878 sampai 4,712 dan batas penahan atas (resistance) di level 5.084 sampai 5.256.

"Pelaku pasar lebih baik melakukan penjualan lebih dahulu ketika pasar menguat untuk mengantisipasi dampak negative penerapan PSBB total pada perekonomian," kata Direktur PT Mega Anugerah Investama, Hans Kwee, dalam ulasannya.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDkxNzIxNTUzOC0xNy0xODc2NTAvNS1zYWhhbS1scTQ1LWluaS10b2tjZXItZW1pdGVuLW1pbGlrLXNhbmRpYWdhLXVuby10ZXJhdGFz0gEA?oc=5

2020-09-17 23:32:10Z
52782387582815

Bagikan Berita Ini

0 Response to "5 Saham LQ45 Ini Tokcer, Emiten Milik Sandiaga Uno Teratas - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.