Search

Yield Acuan SBN AS Sentuh Lagi 1,6%, Wall Street Dibuka Mixed 6 jam yang lalu - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) berayun ke jalur merah pada sesi awal perdagangan Jumat (12/3/2021), menyusul kekhawatiran seputar efek kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS terhadap kinerja emiten teknologi.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 10,2 poin (+0,03%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 20 menit kemudian menjadi 115,7 poin (+0,36%) ke 32.601,31. S&P 500 surut 10,6 poin (-0,27%) ke 3.928,77 dan Nasdaq surut 151,7 poin (-1,13%) ke 13.246,96.

Koreksi hari ini dipimpin oleh saham Tesla yang terjungkal lebih dari 3%, disusul saham Netflix dan Facebook yang anjlok 2%, serta saham Apple, Amazon, dan Microsoft yang tertekan dengan kisaran 1%.


Pada Kamis, indeks S&P 500 lompat 1% hingga menyentuh rekor tertinggi baru yang terakhir disentuh pada 16 Februari. Dow Jones Industrial Average ditutup melesat 188,6 poin sedangkan Nasdaq meroket 2,5%.

"Yield yang lebih tinggi dan bank sentral yang kurang dovish kini dinilai sebagai ancaman terbesar bagi pasar saham," tutur Ralf Preusser, perencana investasi surat utang Bank of America, sebagaimana dikutip CNBC International.

Menurut laporan Ned Davis Research, Nasdaq berisiko anjlok 20% lagi jika yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar surat utang tersebut menguat hingga menyentuh level psikologis 2%.

Namun, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menekan kinerja mereka karena sifat bisnis mereka yang memang padat modal dan gemar menerbitkan surat utang. Malam ini, imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun itu kembali naik, sebesar 8 basis poin, ke 1,61%.

Sepanjang pekan berjalan, Nasdaq melesat 3,7% dan menyalip kinerja indeks S&P 500 dan Dow Jones tatkala yield acuan pasar itu masih mentok di level tertingginya pada 1,53%. Di sisi lain, pemulihan ekonomi mendorong pemodal memburu saham siklikal yang bakal diuntungkan ketika pandemi berakhir.

Sinyal pemulihan ekonomi AS kian jelas setelah Biden meneken stimulus pandemi berukuran jumbo. Stimulus itu memasukkan bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 1.400 ke warga AS, membiayai program vaksinasi senilai US$ 20 miliar dan bantuan untuk pemerintah lokal dan federal sebesar US$ 350 miliar.

Biden pada Kamis mengumumkan bahwa semua warga dewasa di AS akan mendapatkan vaksinasi selambat-lambatnya pada 1 Mei. Sentimen positif lain datang dari klaim pengangguran yang menunjukkan pelemahan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDMxMjIxNDMyMC0xNy0yMjk4MzEveWllbGQtYWN1YW4tc2JuLWFzLXNlbnR1aC1sYWdpLTE2LXdhbGwtc3RyZWV0LWRpYnVrYS1taXhlZNIBAA?oc=5

2021-03-12 14:56:29Z
52782660472966

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Yield Acuan SBN AS Sentuh Lagi 1,6%, Wall Street Dibuka Mixed 6 jam yang lalu - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.