Search

IHSG Tumbang, Rupanya Marjin Call &BPJS Jadi Biang Kerok - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik pada perdagangan hari ini, Selasa (30/3/2021) terkoreksi cukup agresif. Saat penutupan perdagangan, Selasa (30/3/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,55% ke level 6.071,44 poin.

Hanya laju bursa saham tanah air yang melemah pada perdagangan hari ini. Sementara itu, bursa saham Asia lainnya masih bertahan di zona hijau seperti indeks Nikeei, Tokyo yang menguat 0,16%, indeks Hang Seng, Hong Kong yang naik 0,88%, indeks Shanghai menguat 0,62% dan Straits Times terapresiasi 0,69%.

Data perdagangan menunjukkan, saat penutupan transaksi mencapai Rp 9,48 triliun dengan frekuensi 1,01 juta kali. Pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 400,52 miliar.


Menurut Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa, Laksono Widodo, selain karena sentimen negatif badai margin call di bursa saham Amerika Serikat, tekanan bursa saham juga datang dari dalam negeri, yakni kebijakan manajemen BPJS Ketenagakerjaan yang akan mengurangi porsi investasi di saham dan reksa dana.

"Banyak anggota bursa retail yang melakukan aksi jual," kata Laksono kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/3/2021).

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan rencana pengurangan investasi tersebut dalam rapat dengar pendapat bersama Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan dan Komisi IX DPR. Langkah ini dilakukan dalam rangka Asset Matching Liabilities (ALMA) Jaminan Hari Tua (JHT). Ada tiga strategi yang disampaikan BP Jamsostek.

"Pertama, strategi investasi dengan melakukan perubahan dari saham dan reksa dana ke obligasi dan investasi langsung sehingga bobot instrumen saham dan reksa dana semakin kecil," jelas Anggoro, Selasa (30/3/2021).

Kedua, melakukan koordinasi intensif terutama dengan emiten yang memiliki kontribusi unrealized loss dalam portofolio saham untuk mengetahui strategi emiten. Ketiga, menerapkan metode hasil pengembangan yang meperhatikan kesehatan keuangan dengan tetap memastikan hasil pengembangan di atas suku bunga yang jamin Undang-Undang.

Sementara itu, Head of Research Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy, kepada CNBC Indonesia mengungkapkan, penurunan IHSG lebih disebabkan oleh sentimen global yang terkait margin call hingga kesulitan industri keuangan di pasar dunia.

Hal ini membuat investor melakukan aksi jual di saham-saham perbankan di bursa Wall Street. Sebagai imbasnya, harga saham Citi ambles 1,97%, Goldman Sachs terkoreksi 0,51%, JPMorgan minus 1,55%, Morgan Stanley rontok 2,63%, Bank of America terpangkas 0,96%, dan Well Fargo ambrol 3,32%.

"IHSG belum cukup mendukung terjadinya rebound atau kenaikan lebih lanjut, kita harapkan level 6.000 masih menjadi level penopang IHSG," ungkapnya.

Namun demikian, penurunan ini diharapkan lebih bersifat sementara, pasalnya pekan depan, investor akan memperhatikan agenda RUPS emiten yang akan mengumumkan pembagian dividen.

"Beberaa emiten merencanakan RUPS untuk pembagian divden, laporan keuangan beberapa emiten bluechip kita nantikan," bebernya.


[Gambas:Video CNBC]

(hps/hps)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDMzMDE1MDA0MS0xNy0yMzQwMjIvaWhzZy10dW1iYW5nLXJ1cGFueWEtbWFyamluLWNhbGwtYnBqcy1qYWRpLWJpYW5nLWtlcm9r0gEA?oc=5

2021-03-30 08:09:23Z
52782688572144

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Tumbang, Rupanya Marjin Call &BPJS Jadi Biang Kerok - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.