JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat, aset konsolidasi perseroan hingga kuartal I-2021 sebesar Rp 1.584 triliun. Angka ini tumbuh 20 persen secara tahunan, dari Rp 1.320 pada kuartal I-2020.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, salah satu pendongkrak pertumbuhan aset tersebut ialah adanya penggabungan anak usaha Bank Syariah Mandiri, menjadi Bank Syariah Indonesia atau BSI pada Februari 2021.
"Kenaikan aset yang signifikan tersebut terutama didorong oleh keberhasilan proses merger Bank Syariah Mandiri dan dua bank syariah himbara lainnya menjadi Bank Syariah Indonesia dan menjadi entitas perusahaan anak Bank Mandiri," tuturnya dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Menkop UKM Sebut Ada 3 Kunci UMKM Kelapa Sawit Bisa Tumbuh
Lebih lanjut Darmawan menjabarkan, dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri pada periode Januari hingga Maret 2021 tumbuh 25,5 persen secara year on year (yoy), menjadi Rp 1.181 triliun dengan komposisi dana murah yang meningkat menjadi 67,6 persen dari sebelumnya 64,13 persen.
Adapun DPK secara bank only juga mengalami peningkatan sebesar 15,6 persen mencapai Rp 947,8 triliun, dengan CASA ratio sebesar 71,2 persen, terutama didorong oleh pertumbuhan giro yang mencapai 41,73 persen menjadi Rp 335,9 triliun.
"Ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund year to date menjadi hanya 1,8 persen, turun tajam dari 2,83 persen pada Maret 2020," kata Darmawan.
Baca juga: Menengok Anggaran Alutsista Kemenhan di Bawah Pimpinan Prabowo
Dengan capaian di sisi kredit dan DPK, Bank Mandiri mampu memperbaiki rasio profitabilitas perseroan. Realisasi pendapatan Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh 7,2 persen secara tahunan menjadi Rp 25,6 triliun. Pendapatan tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 12,6 persen menjadi Rp 17,5 triliun.
Bank Mandiri secara konsolidasi juga membukukan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp 14,1 triliun, tumbuh 1,7 persen dari periode yang sama, dengan realisasi laba bersih mencapai Rp 5,9 triliun.
"Hasil kinerja Bank Mandiri di triwulan I 2021 ini menunjukkan bahwa saat ini Perseroan berada pada jalur yang tepat untuk membukukan kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya," ucap Darmawan.
Baca juga: Penyaluran Kredit Bank Mandiri Tumbuh 9,1 Persen
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMifWh0dHBzOi8vbW9uZXkua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjEvMDQvMjcvMTcyNDA2NjI2L2FzZXQtYmFuay1tYW5kaXJpLW1lbG9uamFrLWphZGktcnAtMTU4NC10cmlsaXVuLWRpLXRlbmdhaC1wYW5kZW1pLWtvay1iaXNh0gGBAWh0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vbW9uZXkvcmVhZC8yMDIxLzA0LzI3LzE3MjQwNjYyNi9hc2V0LWJhbmstbWFuZGlyaS1tZWxvbmphay1qYWRpLXJwLTE1ODQtdHJpbGl1bi1kaS10ZW5nYWgtcGFuZGVtaS1rb2stYmlzYQ?oc=5
2021-04-27 10:24:00Z
52782735916640
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aset Bank Mandiri Melonjak Jadi Rp 1.584 Triliun di Tengah Pandemi, Kok Bisa? - Kompas.com - Kompas.com"
Post a Comment