Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang kripto (cryptocurrency) kompak ambruk pada perdagangan Jumat (23/4/2021) pagi hari, melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis (22/4/2021).
Berdasarkan data Investing, tercatat pada pukul 09:50 WIB, harga Bitcoin ambruk 7,41% ke level US$ 49.807,80 atau setara dengan Rp 722.711.178 (asumsi kurs US$ 1 = Rp 14.510), Ethereum merosot 6,88% ke US$ 2.243,14 atau setara Rp 32.547.961, Binance Coin longsor 14,57% ke US$ 473,80 atau Rp 6.874.838.
Berikutnya Ripple anjlok 21,83% ke US$ 1,02 atau Rp 14.800, Cardano terjerembab 16,87% ke US$ 1,01 atau Rp 14.655, dan Dogecoin terjatuh 30,62% ke US$ 0,20 atau Rp 2.902.
Selama sepekan, pelemahan cryptocurrency yang paling parah terjadi di kripto Ripple yang ambruk hingga 42,69%, sedangkan untuk Bitcoin ambruk hingga 21,33% selama sepekan terakhir.
Aksi jual investor masih menerpa di hampir seluruh cryptocurrency pada hari ini, setelah beberapa hari sebelumnya sempat bergerak ke zona hijau.
"Data on-chain menunjukkan bahwa kami masih memperkirakan kripto masih berada dalam pasar bullish jangka panjang," kata Ki Young Ju, CEO perusahaan analisis blockchain yang berbasis di Korea Selatan, CryptoQuant, mengatakan kepada CoinDesk.
"Dalam jangka pendek, kami mungkin mengalami koreksi dan bergerak ke samping dalam kisaran yang luas karena pasar terlalu panas di antara investor ritel." Tambahnya.
Bitcoin berada di jalur untuk menutup penurunan mingguan terbesarnya sejak Februari ketika harga turun 21% sebelum melakukan pemulihan tajam dan menembus ke level tertinggi sepanjang masa di dekat $ 64.900.
Adapun kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini sebesar US$ 937,18 miliar atau setara Rp 13.628,88 triliun, atau turun sekitar 22% hanya dalam kurun waktu kurang dari 10 hari. Penurunan kapitalisasi pasar Bitcoin juga diikuti oleh penurunan harga dan kapitalisasi pasar cryptocurrency lainnya.
Bitcoin juga telah menembus di bawah rata-rata harga pergerakan 50 hari pada grafik harian, yang dipandang sebagai tanda momentum yang melambat.
Pankaj Balani, CEO tempat derivatif kripto Delta Exchange, mengatakan kepada CoinDesk pada Kamis pagi bahwa prospek mulai terlihat bearish untuk bitcoin.
"BTC telah tergelincir di bawah support rata-rata bergerak 50-hari yang dimilikinya melalui reli ini, dan sepertinya ada lebih banyak sisi negatifnya di sini," kata Balani, dikutip dari CoinDesk.
Jadi, jika melihat pergerakan kripto saat ini atau setidaknya sepekan terakhir, ibarat memiliki modal untuk membeli rumah di kawasan BSD, namun bukannya mendapatkan rumahnya, malah 'amsyong' mendapat motor vario.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(wia)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDQyNDAzNDUwOS0xNy0yNDA0NzMvZ2F3YXQtaGFyZ2Eta3JpcHRvLXR1bWJhbmctaW52ZXN0b3ItZ2lnaXQtamFyadIBAA?oc=5
2021-04-23 22:40:00Z
52782729025792
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gawat! Harga Kripto Tumbang, Investor Gigit Jari Market - 47 menit yang lalu - CNBC Indonesia"
Post a Comment