Search

Duh IHSG Merah! Asing Curi Kesempatan Borong 5 Saham Ini Market - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa jatuh ke zona merah setelah sempat menembus level psikologis 6.100 pada perdagangan akhir pekan Jumat (4/6/21).

Koreksi IHSG hari ini terjadi setelah IHSG reli selama 6 hari beruntun sehingga rawan terjadi aksi profit taking. Tercatat indeks acuan bursa nasional tersebut pada pukul 10:35 WIB berada di zona merah dengan koreksi 0,35% ke level 6.070,55.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 5,2 triliun.


Meskipun terkoreksi, terpantau investor asing malah memborong saham sebanyak Rp 214 miliar di pasar reguler.

Berikut saham-saham yang diborong asing, mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tercatat 4 dari 5 saham yang paling banyak diborong asing hari ini datang dari sektor perbankan, utamanya 4 bank terbesar di Indonesia.

Saham yang paling banyak diborong asing pada perdagangan hari ini jatuh kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang diborong asing Rp 102 miliar. Selanjutnya di posisi kedua masih bank Pelat Merah yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dibeli asing Rp 36 miliar.

Selanjutnya di posisi ketiga dan kelima ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang masing-masing diborong asing Rp 27 miliar dan Rp 14 miliar.

Satu-satunya saham non bank yang masuk 5 besar diborong asing hari ini adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang dikumpulkan asing sebanyak Ro 26 miliar hari ini.

Isu tapering kembali muncul setelah Presiden The Fed wilayah Philadelphia, Patrick Harker mengatakan saat ini waktu yang tepat untuk memikirkan mengenai pengurangan QE.

Isu tersebut semakin menguat setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat kemarin. Automatic Data Processing Inc. (ADP) kemarin melaporkan sepanjang bulan Mei sektor swasta AS menyerap 978.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian. Penambahan tersebut jauh lebih banyak ketimbang bulan sebelumnya 654.000 tenaga kerja.

Data ini biasanya dijadikan acuan rilis data tenaga kerja versi pemerintah AS yang dikenal dengan istilahnon-farm payrolls(NFP). Hasil survei dari Dow Jones memperkirakan NFP sepanjang bulan Mei sebanyak 671.000 pekerja, naik dari bulan sebelumnya 266.000 tenaga kerja.

Data tenaga kerja AS merupakan salah satu acuan The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter, selain data inflasi.

Pada Jumat pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (28/5/2021) lalu melaporkan data inflasi berdasarkanpersonal consumption expenditure(PCE). Data tersebut merupakan inflasi acuan bagi The Fed.

Inflasi PCE inti dilaporkan tumbuh 3,1%year-on-year(yoy) di bulan April, jauh lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya 1,8% yoy. Rilis tersebut juga lebih tinggi ketimbang hasil surveiReutersterhadap para ekonomi yang memprediksi kenaikan 2,9%. Selain itu, rilis tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak Juli 1992, nyaris 30 tahun terakhir.

Inflasi yang tinggi, serta pasar tenaga kerja yang menguat maka ekspektasi tapering pun semakin kencang. Kecemasan akantaper tantrumkembali muncul.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDYwNDEwMzYwNS0xNy0yNTA1MzkvZHVoLWloc2ctbWVyYWgtYXNpbmctY3VyaS1rZXNlbXBhdGFuLWJvcm9uZy01LXNhaGFtLWluadIBAA?oc=5

2021-06-04 03:43:02Z
52782794956939

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Duh IHSG Merah! Asing Curi Kesempatan Borong 5 Saham Ini Market - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.