Search

Menuju Era Pil Obat Covid-19, Akankah Mengakhiri Pandemi? - Kompas.com - KOMPAS.com

KENILWORTH, KOMPAS.com - Pil obat Covid-19 pertama yang bisa diminum memiliki hasil uji coba memuaskan dan akan segera dipasarkan.

Pil molnupiravir buatan raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Merck dan obat paxlovid racikan Pfizer sama-sama diklaim mengurangi risiko rawat inap atau kematian, dengan efektivitas tinggi.

Lalu dengan memasuki era pil obat Covid-19, apakah bisa segera mengakhiri pandemi? Berikut penjelasan para pakar yang dirangkum AFP pada Sabtu (6/11/2021).

Baca juga: 6 Serba-serbi Pil Merck Molnupiravir, Obat Covid-19 Pertama yang Bisa Diminum

Mengenal pil Pfizer dan Merck

Obat Covid-19 molnupiravir yang diproduksi perusahan farmasi Merck. Obat antivirus ini dilaporkan dapat menekan risiko masuk rumah sakit atau kematian karena Covid-19 hingga 50 persen. Obat ini pun sudah dilirik banyak negara, termasuk Indonesia.MERCK Obat Covid-19 molnupiravir yang diproduksi perusahan farmasi Merck. Obat antivirus ini dilaporkan dapat menekan risiko masuk rumah sakit atau kematian karena Covid-19 hingga 50 persen. Obat ini pun sudah dilirik banyak negara, termasuk Indonesia.
Keduanya adalah pil yang harus langsung diminum setelah gejala pertama Covid-19 muncul, untuk menghindari bentuk penyakit yang serius dan rawat inap di rumah sakit.

Bentuk pengobatan ini sebenarnya sudah diupayakan sejak awal pandemi Covid-19.

Setelah berbulan-bulan melakukan penelitian, Merck dan Pfizer akhirnya mengatakan mereka telah mencapai hasil uji coba yang memuaskan.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Pada awal Oktober Merck mengatakan, sedang mengajukan persetujuan di AS untuk pil molnupiravir-nya, dan Pfizer mengikutinya pada Jumat (5/11/2021) dengan paxlovid.

Keduanya adalah antivirus yang bekerja dengan mengurangi kemampuan virus bereplikasi, sehingga memperlambat penyebaran penyakit.

Merck dan Pfizer menyatakan, uji klinis menunjukkan reduksi kuat dalam risiko rawat inap.

Relawan yang mengonsumsi molnupiravir risiko rawat inapnya berkurang hingga 50 persen, dan yang meminum paxlovid risiko opname-nya turun hampir 90 persen.

Namun, kedua obat tersebut tak bisa dibandingkan langsung tingkat kemanjurannya, karena protokol penelitian yang berbeda.

Sebuah anti-depresan yang sudah tersedia untuk umum, fluvoxamine, juga menunjukkan hasil bagus dalam mencegah bentuk serius Covid-19, menurut penelitian yang diterbitkan pada Oktober oleh para peneliti Brasil di jurnal Lancet Global Health.

Baca juga: Apa Itu Pil Molnupiravir, Obat Covid-19 Buatan Merck yang Bisa Diminum dan Disetujui Inggris

Kenapa pil obat Covid-19 ini penting?

Ilustrasi obat molnupiravir. Ini adalah obat oral antivirus yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck untuk menangani Covid-19. Uji klinis sementara menunjukkan, obat ini mampu menekan risiko masuk ke rumah sakit atau kematian hingga 50 persen.SHUTTERSTOCK/Sonis Photography Ilustrasi obat molnupiravir. Ini adalah obat oral antivirus yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck untuk menangani Covid-19. Uji klinis sementara menunjukkan, obat ini mampu menekan risiko masuk ke rumah sakit atau kematian hingga 50 persen.
Jika kemanjuran obat-obatan ini dikonfirmasi, akan menjadi langkah maju yang besar dalam perjuangan melawan Covid-19.

Obat-obat tersebut akan menjadi kekuatan tambahan setelah vaksin Covid-19, dan pengobatan melalui intravena untuk gejala parah.

Pil obat Covid-19 dapat diresepkan dengan cepat untuk pasien yang kemudian bisa meminumnya di rumah.

Pil molnupiravir Merck dan pil paxlovid Pfizer sejauh ini tidak menunjukkan banyak efek samping, dan memerlukan sekitar 10 dosis selama lima hari.

“Keberhasilan antivirus ini berpotensi menandai era baru dalam kemampuan kita untuk mencegah konsekuensi parah dari infeksi SARS-CoV2,” kata ahli virologi Inggris, Stephen Griffin, kepada Science Media Center.

Apa yang belum diketahui tentang pil obat Covid-19 ini?

Papan nama perusahaan The Pfizer Global Supply di Portage, Michigan, Amerika Serikat, yang dipotret pada Jumat (11/12/2020). AP PHOTO/PAUL SANCYA Papan nama perusahaan The Pfizer Global Supply di Portage, Michigan, Amerika Serikat, yang dipotret pada Jumat (11/12/2020).
Sejauh ini sulit mengevaluasi pil Merck dan pil Pfizer dengan tepat, mengingat kedua perusahaan itu hanya menerbitkan pernyataan dan belum menyediakan data uji klinis mereka.

Spesialis penyakit menular asal Perancis, Karine Lacombe, pada September memperingatkan bahwa jenis pengumuman seperti ini harus disikapi dengan hati-hati sampai penelitiannya bisa ditinjau.

Namun demikian, beberapa elemen menunjukkan bahwa Merck dan Pfizer tidak membuat janji kosong.

Merck dan Pfizer menghentikan uji klinis lebih awal dari yang diharapkan karena hasilnya sangat kuat, dan komite pemantau independen menyetujuinya.

Sementara itu bagi fluvoxamine, data tersedia tetapi bukan tanpa kritik.

Beberapa peneliti mengkritik, para penulis studi jangan hanya terbatas pada frekuensi rawat inap, tetapi juga menilai frekuensi masa tinggal di ruang gawat darurat.

Baca juga: Pil Covid Merck Molnupiravir, Inggris Jadi Negara Pertama yang Setujui Penggunaannya

Kapan obat pil Covid-19 dirilis dan berapa banyak?

Ilustrasi obat Covid-19. Obat molnupiravir yang diproduksi Merck mampu kurangi risiko rawat inap hingga kematian sampai 50 persen.SHUTTERSTOCK/Peter Kniez Ilustrasi obat Covid-19. Obat molnupiravir yang diproduksi Merck mampu kurangi risiko rawat inap hingga kematian sampai 50 persen.
Pil molnupiravir Merck disetujui di Inggris oleh otoritas kesehatan setempat pada Kamis (4/11/2021), yang memberikan lampu hijau penggunaannya pada pasien berisiko mengalami Covid-19 parah seperti orang tua, orang gemuk, atau penderita diabetes.

Otoritas kesehatan AS dan Uni Eropa juga langsung meninjau obat tersebut.

Badan Obat-obatan Eropa (EMA) pada Kamis berjanji untuk mempercepat proses, tetapi tidak memberikan tanggal yang pasti.

Beberapa negara sudah memesan pil molnupiravir, seperti Amerika Serikat yang meminta 1,7 juta dosis.

Dari pesanan AS tampak kisaran harga obat pil molnupravir. Totalnya mencapai 1,2 miliar dollar AS, yang berarti sekitar 700 dollar AS (Rp 10 juta) untuk dosis selama lima hari.

Adapun Pfizer, meskipun belum mencantumkan harga untuk pil paxlovid, berjanji akan terjangkau dan mematuhi aturan harga berjenjang berdasarkan tingkat pendapatan negara.

Baca juga: Pil Covid-19 Pfizer Diklaim Efektif 89 Persen, Harganya Mendekati Pil Molnupiravir Merck

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmtvbXBhcy5jb20vZ2xvYmFsL3JlYWQvMjAyMS8xMS8wNy8xNTM1MjM3NzAvbWVudWp1LWVyYS1waWwtb2JhdC1jb3ZpZC0xOS1ha2Fua2FoLW1lbmdha2hpcmktcGFuZGVtaT9wYWdlPWFsbNIBb2h0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vZ2xvYmFsL3JlYWQvMjAyMS8xMS8wNy8xNTM1MjM3NzAvbWVudWp1LWVyYS1waWwtb2JhdC1jb3ZpZC0xOS1ha2Fua2FoLW1lbmdha2hpcmktcGFuZGVtaQ?oc=5

2021-11-07 08:35:00Z
CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmtvbXBhcy5jb20vZ2xvYmFsL3JlYWQvMjAyMS8xMS8wNy8xNTM1MjM3NzAvbWVudWp1LWVyYS1waWwtb2JhdC1jb3ZpZC0xOS1ha2Fua2FoLW1lbmdha2hpcmktcGFuZGVtaT9wYWdlPWFsbNIBb2h0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vZ2xvYmFsL3JlYWQvMjAyMS8xMS8wNy8xNTM1MjM3NzAvbWVudWp1LWVyYS1waWwtb2JhdC1jb3ZpZC0xOS1ha2Fua2FoLW1lbmdha2hpcmktcGFuZGVtaQ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menuju Era Pil Obat Covid-19, Akankah Mengakhiri Pandemi? - Kompas.com - KOMPAS.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.