:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2350463/original/056258800_1536052735-20180904-APBN-Sri-Mulyani-7.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan tekanan terhadap nilai tukar mata uang dunia, termasuk rupiah merupakan dampak dari perubahan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), khususnya sejak pemerintah Donald Trump.
Dia menjelaskan, sejak pergantian pemerintahan AS kepada Trump, menimbulkan dampak yang besar bagi ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia.
"Sejak pergantian pemerintahan AS tersebut benar-benar terjadi perubahan. Faktanya begitu. Perubahan-perubahan yang terjadi khususnya mulai tahun ini. Dengan ada perubahan bisa kita cermati dan berdampak ke seluruh dunia termasuk Indoensia. Satu pola pertumbuhan dunia merata, dulu negara maju naik, negara berkembang naik," ujar dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Selain itu, kata Perry, perbaikan ekonomi yang dialami oleh AS justru tidak dialami oleh negara-negara maju lain di dunia seperti China, Jepang dan negara-negara di kawasan Eropa. Hal ini yang juga mendorong ketidakpastian secara global, yang akhirnya berdampak juga pada Indonesia.
"Sementara Tiongkok, Jepang, Eropa turun, Alhamdulillah Indonesia masih naik. Karena memang Trump genjot dari sisi fiskalnya pada saat ekonominya di atas kapasitas. Sehingga menimbulkan ketidakpastian, loh jangan-jangan sudah di over heating, nyungsep. Ini yang menjadi ketidakpastian dia tumbuh sendiri, yang lain enggak,” ujar dia.
"Jadi pola pertumbuhan ekonomi yang enggak merata bahkan timbulkan ketidakkepastian, bahkan diperkirakan 2020 diperkirakan jatuh," tambah dia.
Oleh sebab itu, depresiasi yang terjadi pada rupiah hingga menembus 15 ribu per dolar AS merupakan fenomena global. Hal ini tidak hanya dialami Indonesia saja, melainkan negara lain.
"Fenomena rupiah, mata uang, itu fenomena global. Maka saya ajak kita semua lagi hadapi tekanan globak mari kita gandengan tangan. Kita lihat medical checkup kita usahakan bersama perlu minum obat panas, anti biotik. Kalau perlu diet. Kita diet dan juga menakar apa yang terjadi dengan kita dengan negara lain. Apakah kita lebih buruk atau cukup baik dengan negara lain," kata dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3658294/penjelasan-bos-bi-soal-depresiasi-rupiahBagikan Berita Ini
0 Response to "Penjelasan Bos BI soal Depresiasi Rupiah"
Post a Comment