Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pemerintah telah berhasil mengelola kebijakan ekonomi yang mencerminkan kesejahteraan bagi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari jumlah pengangguran di Tanah Air yang berhasil turun hingga berada di level 5,15 persen.
"Jumlah pengangguran kita berada di 5,15 persen adalah terendah semenjak 20 tahun terakhir," kata Menteri Sri Mulyani saat memberikan arahan dalam seminar Dharma Wanita Persatuan (DWP), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Kamis 4 Oktober 2018 malam.
Selain pengangguran, kesejahteraan masyarakat Indonesia juga kian menunjukan perbaikan. Ini ditandai dengan angka kemiskinan yang pada tahun ini berhasil ditekan pemerintah hingga berada di bawah sepuluh persen.
"Karena kita sedang berbicara kesejahteraan dan keadilan jumlah orang miskin dari prosentase penduduk adalah 9,8 persen itu terendah dalam sejarah republik Indonesia," kata Menteri Sri Mulyani.
Selain itu, dalam pertumbuhan ekonomi, Sri Mulyani juga membanggakan capaian pemerintah yang dinilai mampu menjaga inflasi secara terus menurus berada di bawah 3,5 persen
"Kalau bicara tentang pertumbuhan ekonomi tentang kestabilan harga. Karena biasanya kan ibu ibu biasanya urusannya dengan harga. Maka inflasi kita 2,2 persen sampai dengan September ini dan Pemerintah bersama Bank Indonesia menjaga hampir 4 tahun terakhir dengan inflasi sekitar 3,5 persen ini terendah dalam sejarah perekonomian Indonesia," bebernya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3659784/sri-mulyani-banyak-ibu-ibu-salah-tafsir-soal-inflasiBagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani: Banyak Ibu-Ibu Salah Tafsir soal Inflasi"
Post a Comment