Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambrol 4,26% ke 5.016,71 sepanjang pekan lalu, tertekan rencana diterapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di DKI Jakarta.
IHSG bahkan sempat merosot ke bawah level 5.000 sebelum bangkit di hari Jumat (11/9/2020).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Minggu kemarin akhirnya resmi mengumumkan PSBB akan di mulia hari ini, Senin (14/9/2020), tetapi ternyata tidak seperti yang ditakutkan pelaku pasar.
Meski memang ada pengetatan ketimbang PSBB transisi, tetapi tidak seketat masa awal PSBB di bulan April lalu. Sehingga, IHSG bersiap "balas dendam" dari kemerosotan pekan lalu.
Pekerja, baik di pemerintahan maupun swasta, tetap bisa pergi ke kantor meski ada pembatasan.
Sementara restoran, baik yang terpisah (stand alone) maupun di pusat perbelanjaan, masih boleh buka. Akan tetapi tidak boleh menerima pengunjung untuk makan-minum di tempat, hanya melayani pesan-antar (delivery) atau pesan-bawa pulang (take away).
Pasar tradisional dan pusat perbelanjaan masih boleh buka. Kapasitas masih dibatasi maksimal 50%, seperti di PSBB Transisi. Padahal sebelumnya pasar dibuat cemas pusat perbelanjaan akan kembali ditutup.
Lalu di sisi transportasi, tidak banyak perubahan. Transportasi umum masih dibatasi 50% seperti saat ini. Ganjil-genap masih ditiadakan, dan angkutan sepeda motor berbasis aplikasi (ojek online/ojol) boleh membawa penumpang maupun barang dengan pelaksanaan protokol kesehatan.
Dengan demikian, kecemasan akan PSBB total sudah hilang, dan IHSG berpeluang bangkit dari keterpurukan.
Secara teknikal, IHSG langsung ambrol setelah menembus ke bawah 5.163 pada perdagangan Rabu lalu.
Level tersebut merupakan Fibonnaci Retracement 50% pada grafik harian, sehingga menjadi support kuat. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.
Level tersebut kini menjadi target penguatan IHSG.
![]() Foto: Refinitiv |
Indikator stochastic pada grafik harian sudah masuk ke wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Sementara itu melihat grafik 1 jam, indikator stochastic sudah keluar dari wilayah oversold tetapi masih jauh dari overbought, sehingga ruang penguatan terbuka lebar. Resisten terdekat berada di kisaran 5.070, jika mampu dilewati IHSG berpotensi menguat ke 5.135, sebelum menuju target penguatan 5.163.
Sementara itu support terdekat berada di kisaran 5.000 sampai 4.990, jika ditembus IHSG berisiko melemah lagi ke 4.940. Support selanjutnya di kisaran 4.890.
TIM RISET CNCB INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pap/pap)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDkxNDA2NTQ0Ny0xNy0xODY0OTUvcGVrYW4tbGFsdS1hbWJyb2wtNC1sZWJpaC1paHNnLXNpYXAtYmFsYXMtZGVuZGFt0gEA?oc=5
2020-09-14 00:47:25Z
52782380667841
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pekan Lalu Ambrol 4% Lebih, IHSG Siap Balas Dendam - CNBC Indonesia"
Post a Comment