Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada perdagangan Senin (27/9/2021) awal pekan ini, karena investor masih memantau perkembangan seputar krisis keuangan Evergrande.
Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup melemah 0,36% ke level 6.122,49. Pada perdagangan awal sesi I hari ini, IHSG sempat bergerak menguat, namun menjelang pukul 10:00 WIB, IHSG langsung berbalik arah ke zona merah dan tak kembali ke zona hijau hingga penutupan perdagangan hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali turun menjadi Rp 11, triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 312 miliar di pasar reguler. Sebanyak 206 saham menguat, 314 saham melemah dan 148 lainnya mendatar.
Asing tercatat kembali memborong banyak saham bank berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) kedua di RI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yakni mencapai Rp 257 miliar pada hari ini.
Selain masih memborong saham BBRI, asing juga masih mengoleksi saham big cap terjumbo di RI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Selain itu, asing juga mengoleksi beberapa saham lainnya, yakni saham emiten produsen alat berat pertambangan PT United Tractors Tbk (UNTR), saham emiten telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), saham startup e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan saham emiten 'raja otomotif' PT Astra International Tbk (ASII).
Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini.
|
Sementara itu dari penjualan bersih, asing tercatat masih melepas saham bank mini Grup MNC yakni PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) hingga hari ini.
Selain masih melepas saham BABP, asing juga tercatat masih melepas saham bank big cap PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Asing juga melepas saham emiten konsumer big cap PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan saham emiten konsumer perabotan rumah PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).
Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:
|
Perkembangan kasus Evergrande masih mempengaruhi pergerakan bursa saham, termasuk IHSG pada hari ini, di mana perseroan belum menjelaskan lebih lanjut dari proses pembayaran bunga obligasi denominasi dolar Amerika Serikat (AS) yang jatuh tempo pada Kamis (23/9/2021) lalu.
Di lain sisi, bank sentral China kembali menyuntik dana sebesar 100 miliar yuan (US$ 15,47 miliar) atau sekitar Rp 220 triliun ke perekonomian pada hari ini. Dengan demikian sejak pekan lalu, total bank sentral China ini menyuntikkan likuiditas sebesar 320 miliar yuan, terbesar sejak Januari lalu.
Suntikan likuiditas yang dilakukan bank sentral China guna menenangkan pasar yang dibuat cemas akibat masalah krisis utang Evergrande.
Selain itu, pelaku pasar juga masih mencerna pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (Treasury) kembali naik dan dolar AS perkasa.
Sepanjang pekan lalu, yield Treasury AS tenor 10 tahun naik 8,9 basis poin (bp) ke level 1,4526% yang membuat SBN mengalami tekanan jual.
Pasar juga mengantisipasi pernyataan tiga pejabat The Fed pada malam nanti, di mana pelaku pasar akan mencari petunjuk lebih jauh mengenai kapan kebijakan tapering (pengurangan suntikan likuiditas ke pasar) akan dijalankan, maupun proyeksi suku bunga acuan.
Presiden The Fed wilayah Chicago, Charles Evans, akan berbicara mengenai kondisi ekonomi dan kebijakan moneter dalam acara yang diselenggarakan oleh National Association for Business Economics.
Gubernur The Fed, Lael Brainard juga berbicara dalam acara tersebut, sementara Presiden The Fed wilayah New York akan berbicara dalam acara yang diselenggarakan Economic Club of New York.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDkyNzE2NDIzOS0xNy0yNzk1NDQvYXNpbmcta2VyYXN1a2FuLWJvcm9uZy1iYnJpLWJiY2EtbGVwYXMtc2FoYW0tdW52ci1iYWJw0gF4aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjEwOTI3MTY0MjM5LTE3LTI3OTU0NC9hc2luZy1rZXJhc3VrYW4tYm9yb25nLWJicmktYmJjYS1sZXBhcy1zYWhhbS11bnZyLWJhYnAvYW1w?oc=5
2021-09-27 10:05:06Z
52782983116415
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Asing 'Kerasukan', Borong BBRI-BBCA, Lepas Saham UNVR-BABP - CNBC Indonesia"
Post a Comment