Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen negatif yang datang dari China membuat harga aset berisiko seperti cryptocurrency pun ikut rontok. Dua aset kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia yakni Bitcoin dan Ethereum harganya anjlok sepekan terakhir.
Harga Bitcoin turun lebih dari 8%, sementara itu harga Ethereum turun lebih dalam dengan koreksi lebih dari 13% seminggu ini. Gejolak yang terjadi di pasar menyusul pemberitaan bahwa pengembang properti terbesar di China yakni Evergrande yang berpotensi mengalami gagal bayar bunga utangnya sebesar US$ 84 juta minggu ini.
Indeks Hang Seng sempat ambles lebih dari 3% dalam sehari, Wall Street juga ketularan dan sempat jatuh lebih dari 1,5%. Indeks volatilitas CBOE atau VIX index yang dikenal sebagai fear index naik ke level 26,7% yang merupakan posisi tertinggi sejak Mei 2021.
Sebagai developer properti, Evergrande banyak mengandalkan utang untuk membiayai berbagai proyeknya. Namun kelesuan sektor properti di China membuat kinerja keuangan Evergrande semakin tertekan.
Pasar kembali kalem setelah pihak Evergrande mengatakan bakal tetap membayar bunga utang yang jatuh tempo minggu ini. Namun detail negosiasi dengan krediturnya tidak banyak dijelaskan secara rinci.
Di sisi lain injeksi likuiditas bank sentral China (PBoC) sebesar US$ 18,6 miliar juga turut membantu mengangkat pasar.
Aset kripto pun sempat naik pada 23 September lalu. Namun apresiasi tersebut tak mampu membuat dua aset kripto terbesar secara market cap ini bangkit dari koreksi mingguannya.
Sebagai aset kripto dengan nilai pasar terbesar, nilai Bitcoin belum menyentuh US$ 1 triliun lagi. Selain Bitcoin dan Ethereum saat ini tercatat sudah ada lebih dari 6.800 koin kripto berdasarkan data Coin Market Cap.
Setiap hari koin-koin baru bermunculan. Aset kripto kini semakin popular meski volatilitasnya yang tinggi. Di saat yang sama munculnya tren investasi pada Non Fungible Token (NFT) dengan kripto dan adopsi game yang semakin luas di kalangan anak muda membuat aset yang relatif baru ini masih layak untuk dicermati.
Bagaimanapun juga cryptocurrency masih relatif baru. Volatilitas yang tinggi juga mencerminkan kripto sebagai aset yang sangat berisiko. Sehingga perlu kalkulasi matang dan keberanian jika memang ingin berinvestasi di aset ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDkyNjA5MTgyOC0xNy0yNzkyMDYvZXZlcmdyYW5kZS1iaWFuZy1rZXJvay1hc2V0LWtyaXB0by1iaXRjb2luLWNzLXJvbnRva9IBdmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDkyNjA5MTgyOC0xNy0yNzkyMDYvZXZlcmdyYW5kZS1iaWFuZy1rZXJvay1hc2V0LWtyaXB0by1iaXRjb2luLWNzLXJvbnRvay9hbXA?oc=5
2021-09-26 02:21:57Z
52782979251523
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Evergrande 'Biang Kerok', Aset Kripto Bitcoin Cs Rontok - CNBC Indonesia"
Post a Comment