Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa tahun sekali terdapat perusahaan yang tumbuh begitu besar dan menjadi kian berantakan sehingga pemerintah takut akan dampak negatif pada ekonomi yang lebih luas jika perusahaan tersebut bangkrut. Saat ini, di China perusahaan tersebut adalah Evergrande, pengembang properti dan real estate yang berkantor pusat di Shenzen.
Caixin Global, perusahaan media yang berbasis di Beijing berfokus pada jurnalisme investigatif melaporkan bahwa dalam dua bulan terakhir pengunjuk rasa yang terdiri dari pekerja konstruksi, pemasok bahan bangunan dan investor wealth management products (WMPs) - produk keuangan yang tidak diasuransikan yang dijual di China - berkumpul di Zhuoyue Houhai Center kantor pusat Evergrande.
Dari pemasok cat hingga perusahaan dekorasi dan konstruksi, Evergrande berutang lebih dari 800 miliar yuan (US$ 124 miliar) atau setara dengan Rp 1.773 triliun (kurs Rp 14.300/US$) yang akan jatuh tempo dalam satu tahun, sementara itu kas atau setara kas Evergrande hanya sepersepuluh dari jumlah tersebut.
Hingga akhir Juni, Evergrande memiliki utang yang nyaris mencapai 2 triliun yuan (US$ 309 miliar) pada pembukuannya, ditambah utang lain yang tidak tercatat dengan jumlah yang belum diketahui. Banyak lembaga percaya raksasa properti ini berada di ambang restrukturisasi utang yang fantastis atau bahkan di ambang kebangkrutan.
Kebangkrutan tersebut berpotensi menjadi tsunami finansial, atau seperti yang dikatakan beberapa analis, "Lehman Brothers China." Runtuhnya bank investasi raksasa Amerika tahun 2008 yang memicu krisis keuangan global.
Evergrande sendiri merupakan salah satu dari tiga pengembang terbesar di China, dengan jejak yang cukup signifikan.
Liabilitas perusahaan setara dengan sekitar 2% dari PDB China dengan lebih dari 200.000 karyawan yang mana mereka beserta anggota keluarga lain telah menginvestasikan miliaran yuan pada WMP perusahaan.
Perusahaan memiliki lebih dari 800 proyek yang sedang dibangun, lebih dari setengahnya dihentikan karena kas yang tidak mencukupi. Ada ribuan perusahaan dari hulu ke hilir yang mengandalkan Evergrande untuk bisnis, menciptakan lebih dari 3,8 juta pekerjaan setiap tahun.
Seperti banyak konglomerat China yang dikategorikan "too big to fail", krisis Evergrande telah memicu spekulasi apakah pemerintah akan turun tangan untuk menyelamatkan. Beberapa perusahaan milik negara, termasuk Shenzhen Talents Housing Group Co. Ltd. dan Shenzhen Investment Ltd., yang dikendalikan oleh Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Shenzhen (SASAC), sedang dalam pembicaraan dengan Evergrande mengenai proyek-proyeknya di Shenzhen, menurut orang-orang yang dekat dengan masalah tersebut. Tapi sejauh ini, belum ada kesepakatan yang tercapai.
Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Evergrande membantah rumor bahwa mereka akan bangkrut. Walaupun sedang menghadapi kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya, perusahaan akan memenuhi tanggung jawabnya dan mengambil segala langkah untuk memulihkan operasi dan melindungi hak dan kepentingan sah pelanggan, menurut sebuah pernyataan di situs resmi perusahaan.
Perusahaan mempekerjakan penasihat keuangan untuk mengeksplorasi "semua solusi yang layak" untuk meredakan krisis ini, memperingatkan bahwa tidak ada jaminan perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangannya.
Perusahaan telah berulang kali mengisyaratkan bahwa mereka akan menjual ekuitas dan aset termasuk properti investasi, hotel dan properti lainnya dan menarik investor untuk meningkatkan ekuitas Evergrande dan perusahaan yang terafiliasi.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDkyMTA4MTY0OS0xNy0yNzc4MjIvbmdlcmlueWEtZXZlcmdyYW5kZS1iaXNhLXBpY3Uta3Jpc2lzLXNlcGVydGktbGVobWFuLWJyb3RoZXJz0gF-aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjEwOTIxMDgxNjQ5LTE3LTI3NzgyMi9uZ2VyaW55YS1ldmVyZ3JhbmRlLWJpc2EtcGljdS1rcmlzaXMtc2VwZXJ0aS1sZWhtYW4tYnJvdGhlcnMvYW1w?oc=5
2021-09-21 01:45:44Z
52782972644968
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ngerinya Evergrande! Bisa Picu Krisis Seperti Lehman Brothers - CNBC Indonesia"
Post a Comment