:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2330109/original/046735600_1534254970-20180814_205757_1_.jpg)
Pasca-gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Tim Tourism Crisis Centre Kementerian Pariwisata masih memantau dan memastikan wisman yang berada di kawasan wisata tersebut dalam keadaan aman.
Ketua Tourism Crisis Centre Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (8/8/2018), masih bertahan di kepulauan Gili. Berdasarkan hasil penyisiran di tiga Gili, beberapa orang yang masih bertahan adalah pemilik properti dan peralatan diving, sebagian lagi masih menunggu charter helikopter menuju ke Bali.
Untuk mengantisipasi wisman yang membutuhkan bantuan dan layanan, Kadispar Provinsi NTB telah menyiapkan tempat menginap di kantor Kadispar. Bahkan food truck Poltekpar disediakan di halaman kanntor Kadispar tersebut.
Hingga kemarin, terhitung 15 negara yang mengeluarkan travel advice ke Lombok, antara lain Prancis, Selandia Baru, Inggris, Siprus, Luxemburg, Belgia, Jerman, Kanada, Tiongkok, Australia, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Brasil, dan Swiss. Hal ini tentunya memberi dampak langsung pada pariwisata Indonesia, khususnya jumlah kunjungan wisman.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3620741/devisa-pariwisata-ditargetkan-capai-usd-17-miliar-tahun-iniBagikan Berita Ini
0 Response to "Devisa Pariwisata Ditargetkan Capai USD 17 Miliar Tahun Ini"
Post a Comment