Liputan6.com, Jakarta PLN terus mengejar target bauran energi nasional 23 persen pada 2025. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan bauran energi nasional yang saat ini telah mencapai 11,68 persen dimana sebanyak 6.516,3 MW pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) telah beroperasi memasok listrik untuk masyarakat Indonesia.
Program EBT di PLN ditampilkan pada Pameran Indo EBTKE ConEx 2018 yang diselenggarakan di Balai Kartini Jakarta, tanggal 29-31 Agustus 2018.
Dalam acara pembukaan pameran dan konferensi hari ini, Rabu (29/8/2018), turut hadir Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Ketua Masyarakat Energi Baru Terbarukan Indonesia (METI) Suryadharma.
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menyebutkan bagaimana energi telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
"Energi sekarang menjadi kebutuhan utama kita. Kebutuhan energi akan meningkat terus menerus. Kira-kira setiap tahun diperlukan pertumbuhan energi sebanyak 12 persen. Untuk mencapai 23 persen energi baru dan terbarukan (EBT) di 2025, setidaknya butuh tambahan 2.000 MW pembangkit EBT per tahun," ujar Kalla.
Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PT PLN (Persero) Zulfikar Manggau menyatakan bahwa total pembangkit EBT yang beroperasi akan terus meningkat.
Hal ini juga telah tercantum dalam Rencana Upaya Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2027 dimana pengembangan pembangkit EBT ditargetkan sebesar 14.911 MW untuk seluruh wilayah Indonesia.
"PLN terus fokus mengembangkan pembangkit EBT dari tenaga surya, bayu, air, biomassa, biogas, bioenergi, panas bumi, arus laut bahkan tenaga dari sampah. Ini tantangan bagi kami, namun harus diwujudkan demi energi yang lebih bersih. Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak potensi EBT yang diperkirakan mencapai 21.000 MW," ujar Zulfikar.
* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3631480/wapres-jk-ri-butuh-2000-mw-pembangkit-ebt-per-tahunBagikan Berita Ini
0 Response to "Wapres JK: RI Butuh 2.000 MW Pembangkit EBT per Tahun"
Post a Comment